JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Publik tentu masih ingat bahwa rombongan ratusan PKK (Pembinaan Kesejateraan Keluarga) Kabupaten Jombang, Jumat (6/8) lalu plesir ke Jakarta menghabiskan uang APBD sekaligus DD (Dana Desa) sekitar rp 1,4 miliar. Begitu mudahnya Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko memberikan keleluasaan kepada PKK untuk menghabiskan dana tersebut.
(BACA: Ketua PKK Jombang Akui Plesir ke Jakarta Gunakan DD-APBD 2016 Miliaran Rupiah)
Baca Juga: Gandeng PWI Jombang, Cabdindik Gelar Bimbingan Strategi Pengelolaan Medsos
Sayangnya, Bupati Nyono justru bersikap sebaliknya kepada Achmad Fathul Iman (27), pemuda asal Dusun Dapurno, Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang yang tidak dibantu sama sekali saat berangkat ke Siem Reap, Kamboja untuk mewakili Indonesia dalam Asean Youth Forum. Dalam kegiatan bersama perwakilan 10 negara Asean itu, Iman menjadi delegasi Indonesia bersama 11 pemuda lain dari nusantara.
Demi menghadiri kegiatan yang berlangsung pada 22-25 Agustus lalu, Achmad justru harus mencari iuran dari teman-temannya. Panitia hanya menyediakan hotel dan makan namun tidak menyediakan akomodasi tiket pesawat.
“Saya bisa menhadiri forum yang bergengsi ini di tingkat Asean berkat bantuan teman-teman (patungan) untuk bisa memberangkatkan saya ke Kamboja,” katanya kepada Bangsaonline.
Baca Juga: Keluhkan Dugaan Pungli, Puluhan Warga Jombang Geruduk Cabdindik Jatim
Padahal, lanjut Pendiri Suara Difabel Mandiri (SDM) Jombang itu, dirinya sudah mengajukan proposal bantuan kepada bupati, wakil bupati, dinas pendidikan dan Disporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata) Jombang. Namun, tidak ada satupun pejabat maupun instansi yang merespon.
“Ini sangat disayangkan sekali, perjalanan ibu-ibu PKK ke jakarta yang menelan dana sekitar Rp 1 miliaran dipenuhi. Padahal saya hanya butuh bantuan sekitar Rp 4 juta namun tak ada tanggapan sama sekali,” keluhnya.
(BACA: Muncul Gerakan Tolak Bupati Petahana di Medsos, Pasca Beredar Foto PKK Jombang Plesir)
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan MTs Sains Salahuddin Wahid di Jombang
Menurut Achmad, keberangkatannya ke kamboja untuk memperjuangakn kepentingan remaja dan pemuda di Indonesia. Bahkan dalam forum tersebut, ia dan delegasi Indonesia lainnya sukses menyodorkan program-program untuk kepentingan bangsa.
“Meskipun melalui perdebatan yang alot, gagasan kami yakni tentang pendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, kesehatan reproduksi remaja, dan akses layanan publik dan kesetaraan pada difabel (orang berkebutuhan khusus), akhirnya disetujui forum,” tandasnya. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News