GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kondisi masyarakat Indonesia yang banyak meninggalkan pilar-pilar kebangsaan sebagai pegangan hidup pasca reformasi, menjadi atensi khusus para politisi senayan.
Mereka tidak ingin kondisi seperti ini sampai dimanfaatkan oleh sekelompok orang tidak bertanggungjawab untuk mendoktrin masyarakat agar keluar dari norma-norma kebangsaan. Sehingga, masyarakat meninggalkan budaya hidup bergoyong royong dan sudah tidak mau mengamalkan pancasila, dan UUD 1945, serta meninggalkan pesan-pesan penting di Bhineka Tunggal Ika.
Baca Juga: Golkar Gresik Merasa Janggal dengan Penangkapan Anggota DPR RI Eni Maulani oleh KPK
"Kami tidak ingin kondisi tersebut terus terjadi. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk selalu berpegang kepada pilar kebangsaan," kata anggota DPR RI dari F-PG dapil X (Gresik-Lamongan), Eni Maulani. S, didampingi Ketua DPD II Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim saat sosialisasi 4 pilar kebangsaan di kantor DPD II Golkar Gresik, kemarin.
Untuk bisa mewujudkan semua itu, Eni mengajak kepada semua masyarakat agar berpegang 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Empat pilar kebangsaan tersebut sekarang intens disosialisasikan DPR RI. Insya Allah kalau 4 pilar tersebut dipegang masyarakat, bangsa Indonesia akan damai, masyarakatnya hidup makmur dan sejahtera, sehingga Indonesia bisa jaya kembali," jelasnya.
Baca Juga: Gandeng LIPI, Eni Ajarkan Warga Bawean Buat Krupuk Ikan
Pada kesempatan itu, Eni mengajak kepada semua komponen masyarakat membantu pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Sebab, angka kemiskinan, pengangguran masih sangat tinggi di Indonesia. "Kami ingin masyarakat makin sejahtera," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News