JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Saham Apple yang semula turun, pada peluncuran iPhone 7 dan 7 Plus, perlahan kembali naik. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya fitur yang dijelaskan oleh para eksekutif Apple untuk menarik konsumen lama dan baru untuk membeli iPhone model terbaru.
Namun, Apple mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengumumkan penjualan awal produk iPhone terbaru. Seperti yang dikutip dari TIME, Apple tetap yakin iPhone terbarunya akan sangat populer.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Kata-kata Apple yang samar ini membuat para analis jengkel. Apple juga menegaskan bahwa mereka memperkirakan pendapatan akan turun. Yang membuat orang-orang menduga, penjualan iPhone juga akan turun. Di sisi lain, Apple belum lama ini meningkatkan pesanan komponen dari para pemasok.
Meskipun begitu, penjelasan Apple tentang keputusannya untuk tidak lagi mengumumkan hasil penjualan awal iPhone terasa tidak memuaskan bagi para investor. Dan hal ini membuat saham Apple turun hingga hampir 3 persen, yang membuat Apple kehilangan valuasi sebesar USD15.4 miliar (Rp203 triliun).
Banyak pengamat yang tidak mempercayai kata-kata Apple, dan merasa perusahaan asal Cupertino itu sedang berusaha menutupi kelemahan mereka. Hal ini justru membuat orang-orang khawatir bahwa Apple, yang kini masih menjadi perusahaan bernilai paling tinggi di dunia, sedang kesulitan untuk mempertahankan popularitas iPhone.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Dua tahun lalu, peluncuran iPhone 6 berhasil menghilangkan rasa skeptis masyarakat bahwa masa kejayaan Apple telah berlalu. Rasa skeptis ini kembali muncul beberapa bulan lalu. Dan sekarang, masih belum diketahui apakah Apple akan dapat mendorong penjualan ponsel dan harga saham mereka.
Apple sendiri baru akan meluncurkan iPhone 7 ke pasaran global secara resmi seminggu atau dua minggu setelah diumumkan, Foxconn dikabarkan sudah mulai mengirimkan ratusan ribu unit ke sejumlah negara.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari Phoneradar, pabrikan perakit iPhone tersebut sudah mengirimkan sebanyak 370.000 unit iPhone 7 dan iPhone 7 Plus dengan total berat mencapai lebih dari 200 ton dari Zhengzhou Technology Park.
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Dan sejumlah negara gelombang pertama yang beruntung mendapatkan duo iPhone 7 tersebut adalah beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Italia, Belanda, serta negara kampung halaman Apple, Amerika Serikat tentunya.
iPhone 7 dan iPhone 7 Plus digadang-gadang bakal mengulang kesuksesan penjualan iPhone 6s dan iPhone 6s Plus yang diluncurkan Apple pada tahun 2014 lalu. Hal ini seiring Apple dikabarkan sudah meminta para supplier untuk mengebut produksi komponen-komponennya.
Langkah Apple untuk menggenjot produksi komponen iPhone 7 hadir menyusul pesaingnya, Samsung, sudah resmi menarik Galaxy Note 7 dari peredaran di seluruh dunia disebabkan banyaknya kasus kebakaran yang menimpanya.(mtrnc/mcmac)
Baca Juga: Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News