Pedagang Burung Pilih kembali ke Tempat yang Lama, Ini Lima Tuntutan Mereka kepada Bupati

Pedagang Burung Pilih kembali ke Tempat yang Lama, Ini Lima Tuntutan Mereka kepada Bupati Pasar burung di jalan Hos Cokroaminoto. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gara-gara lokasi pasar baru yang dinilai tidak strategis hingga membuat pasar lesu, menjadikan pedagang burung di Tuban jengkel. Mereka pun berangsur-angsur kembali ke pasar burung yang lama yakni, di kompleks pasar baru Tuban.

Selain berpindah dari lokasi pasar yang disediakan pemkab yakni di jalan Hos Cokroaminoto dan masih satu kompleks dengan pasar hewan, pedagang juga mengirimkan beberapa tuntutan pada Bupati Tuban, H. Fathul Huda.

Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Ada lima tuntutan yang disampaikan Budi (46) kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (13/9), selaku perwakilan pedagang burung.

Pertama, perbaikan fisik di lokasi pasar yang disediakan pemkab harus 100 persen selesai. Kedua, adanya payung hukum (perda) yang mengatur keberadaan pasar burung atau pedagangnya. Ketiga, akses jalan sebelah barat (lokasi pasar yang baru) hendaknya ditembuskan sampai depan pasar sapi lama. Keempat, pemerintah diharapkan memberikan dukungan keamaan, karena keamanaan sangat berpengaruh pada kualitas barang dagangan. Terakhir, tuntutan kelima, yakni karena keterpurukan para pedagang, bilamana atau memungkinkan adanya dana hibah dari pemerintah untuk para pedagang burung sebagai suntikan modal. Karena pedagang burung sudah kocar-kacir masalah modal.

"Ya faktornya itu karena sepinya pengunjung dan berdampak pada kami dan pemilik warung juga," beber Budi.

Baca Juga: Pasca Runtuhnya Bangunan Pasar Sore Tuban, Begini Kondisi Pedagang

Selain menyampaikan tuntutan, alasan pedagang burung pindah ke pasar lama karena ingin barang dagangnya tersebut laku.

Pak Mad, salah satu pedagang burung, mengaku ia lebih memilih kembali ke tempat lama karena lokasinya strategis. Bahkan, setiap hari dipastikan selalu ramai pengunjung. Sedangkan, pasar burung baru yang disediakan pemkab lokasinya jauh dari keramaian.

“Rata-rata penghobi burung malas berkunjung ke sana, makanya kami bersama-sama pindah ke sini,” jelasnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur dan Daging Ayam Mulai Naik

Terkait hal ini, Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Acmadi belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi Bangsaonline.com.

Sekedar diketahui, pasar burung yang dibuat oleh pemkab menggunakan dana APBD sebesar Rp 480 juta. Akan tetapi, belum genap setahun menempati pasar tersebut para pedagang malah kembali ke pasar lama, yakni di area pasar baru Tuban. Alasannya lantaran pasar burung yang baru tersebu sepi pengunjung. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO