REMBANG, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus menunjukan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan kesetaraan di kawasan pabrik wilayah Kabupaten Rembang.
Bentuk dukungan yang selama ini dilakukan telah mencapai Rp 1,64 miliar. Dukungan tersebut adalah dengan menanggung biaya operasional siswa kejar Paket A, B, C, modul pembelajaran, honor tutor dan pengelola lembaga kesetaraan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru mengatakan, saat ini terdapat lima Pusat Kegiatan Belajar Masyaraat (PKBM) dan satu Lembaga Kursus dan Pelatihan yang kebutuhan operasionalnya ditanggung oleh PT Semen Indonesia.
Kelima PKBM yang telah menjalin kerja sama dengan PT Semen Indonesia itu masing-masing adalah Kecamatan Bulu (PKBM Ar-Rohman, PKBM Kadiwono), Kecamatan Gunem (PKBM Ajigeneng) Kecamatan Sale (PKBM Ngudikaweruh) dan PKBM Bina Remaja Kecamatan Pamotan.
Sedangkan satu LKP yang juga sudah menjalin kerja sama dengan PT Semen Indonesia adalah Siap Mandiri Desa Suntri Kecamatan Gunem.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
Rombongan dari PT Semen Indonesia dan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, Kamis (15/9) petang berkunjung ke LKP tersebut untuk melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar di sana.
Kasi Pendidikan Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, Agus Sugiyanto menyatakan, total ada 940 warga belajar yang mendapatkan bimbingan pendidikan kesetaraan dari lima PKBM dan satu LKP tersebut.
Di luar angka itu, masih cukup banyak warga di Kecamatan Gunem yang belum mendapatkan pendidikan kesetaraan.
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Berdasarkan data dari sejumlah pengelola PKBM dan LKP di sana, jumlah warga yang belum menikmati pendidikan kesetaraan diperkirakan masih akan terus ada hingga lima tahun ke depan.
Peran pihak ketiga, termasuk dari PT Semen Indonesia dalam pengembangan pendidikan kesetaraan memang luar biasa. "Mereka membantu saudara kita di wilayah ring 1 dan II pabrik semen yang dulu tidak menikmati pendidikan formal, bisa mengikuti pendidikan kesetaraan," jelas Agus.
Menurut Agus, jika hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja mustahil penuntasan pendidikan kesetaraan bagi warga putus sekolah bisa selesai. Sebab, kuota yang diberikan oleh pemerintah untuk pendidikan kesetaraan masih sangat minim.
Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar
"Pendidikan kesetaraan ini penting, maka dari itu harus didukung semua pihak," tandas Agus.
Di pendidikan ini, kata Agus pihaknya mengajarkan berbagai kemampuan di bidang kognitif dan nonkognitif bagi warga belajar. "Keterampilan dan kewirausaan yang kami ajarkan semacam pembuatan kue dan kerajinan tangan," pungkasnya.
Seorang warga belajar dari LKP Siap Mandiri dari Desa Sidomulyo Kecamatan Gunem, Abdul Rosyid mengatakan, dia yang mengikuti pendidikan kesetaraan Paket C merasa terbantu dengan materi kewirausahaan yang diberikan pengelola.
Baca Juga: 16 ABK Korban Terbakarnya MV Noah Satu Mendapat Bantuan Tali Asih dari PT SIG Tuban
Hal itu membutanya bisa mengembangkan pemasarkan usaha kerajinan tas yang selama ini sudah ia kerjakan. "Di rumah saya memiliki usaha kerajinan tas. Dari pendidikan kesetaran, saya bisa belajar bagaimana memasarkan barang kerajinan. Saya juga bisa memperdalam teknik kerajinan," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News