JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Untuk meneladani sistem dan model pendidikan yang diterapkan KH Hasyim Asy'ari sang pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Jombang membedahnya dengan mengadakan Halaqah di Aula Universitas Hasyim Asy'ari (Unhas) Tebuireng, Sabtu (16/9) malam. Berbagai peserta dari elemen guru madrasah dan pesantren serta pemerhati pendidikan hadir dalam forum ilmiah tersebut.
Halaqoh bertema "Seni Mendidik ala Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari Menggali Role Model Figur Inspiring Teacher" itu dihadiri KH. Isrofil Amar, Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang sekaligus bertindak sebagai keynote speaker. Disamping itu, ada dua narasumber yang memaparkan materi yaitu Hanifuddin Mahadun, KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), pengasuh PP Tebuireng.
Baca Juga: Gandeng PWI Jombang, Cabdindik Gelar Bimbingan Strategi Pengelolaan Medsos
Kiai Isrofil Amar dalam paparannya menyatakan, diantara keberhasilan Mbah Hasyim Asy'ari adalah sosok kiai yang berhasil mencetak para muridnya sebagai para santri yang menjadi pengasuh pesantren, dan para tokoh yang bermanfaat di masyarakat.
"Pergunu itu badan otonom Nahdlatul Ulama yang bebas menjalankan programnya, namun tetap mengikuti kaedah organisasi NU yang terutama adalah mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah seperti yang diwariskan Mbah Hasyim," tuturnya.
Dalam forum tersebut, Gus Fahmi yang juga cucu Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari menceritakan, dalam kitab "Adabul Alim wal Mutaallim" yang disusun kakeknya sudah diteramgkan bahwa persoalan etika tidak hanya terfokus pada murid, tetapi guru juga harus baik akhlaqnya selama proses pembelajaran.
Baca Juga: Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat
Selain itu, guru juga harus memposisikan diri sebagai model yang baik dengan cara memberi suri teladan yang baik kepada murid. "Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan kasih sayang, mengapresiasi murid, dan koreksi. Mendidik juga bukan hanya di kelas, tetapi di manapun harus dijadikan sebagai proses pendidikan, bahkan di tengah malam dengan mendoakan para murid," kata Gus Fahmi saat menjadi pembicara.
Menurutnya, tujuan utama pendidikan memang pembentukan karakter. Semisal mendidik santri menjadi orang benar dan pintar. Ketika sulit menjadikan murid itu pintar, setidaknya bisa membuat siswa berperilaku benar.
Baginya, ikhtiar Kiai Hasyim dalam mendidik, maupun yang ditulis dalam kitab Adabul Alim wal Mutaallim adalah sebagai fondasi. "Silahkan mengembangkan berbagai pendekatan pendidikan, tapi fondasi dasarnya tetap berpijak pada apa yang dinyatakan Mbah Hasyim," ujar Gus Fahmi.
Baca Juga: PC Pergunu Bawean Kritik Acara KPwBI Jatim
Sementara Hanifuddin menyatakan bahwa Kiai Hasyim Asy'ari merupakan sosok kiai pendidik yang pemikirannya melampaui zamannya. "Beliau bukan hanya memikirkan kekinian, tapi jauh ke depan," kata pendiri lembaga Hanifida ini.
Ahmad Faqih, Ketua PC Pergunu Jombang dalam sambutannya menyatakan bahwa Pergunu akan melanjutkan halaqah ini dengan menggali seni mendidik Kiai Wahab Hasbullah Tambakberas, seni mendidik Kiai Bisri Syansuri Denanyar, dan Seni Mendidik Kiai Romli Tamim Rejoso.(rom/dio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News