Pencarian Korban Banjir Garut terus Dilakukan: SAR Kerahkan Helikopter, PMI Terjunkan Hagglund

Pencarian Korban Banjir Garut terus Dilakukan: SAR Kerahkan Helikopter, PMI Terjunkan Hagglund Foto udara kawasan terdampak banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

GARUT, BANGSAONLINE.com - Badan SAR Nasional melakukan berbagai upaya untuk mencari korban hilang akibat banjir bandang di Garut dengan salah satunya mengerahkan helikopter untuk menyusuri aliran Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut, Jumat.

Humas dan Protokoler Basarnas Bandung Joshua mengatakan, satu unit helikopter diterjunkan pada hari ketiga untuk lebih memudahkan proses pencarian dari pantauan udara.

Baca Juga: RSUD dr. Slamet Garut Akan Siapkan Kamar Khusus Caleg Gagal

"Helikopter milik Basarnas sedang melakukan pencarian dari hulu ke hilir," kata Joshua.

Ia mengatakan pencarian dari jalur udara dilakukan karena kondisi cuaca sedang cerah, dan dimulai dari Lapang Paris kemudian menyusuri Sungai Cimanuk hingga Wado, Jatigede, Kabupaten Sumedang.

"Searching dari Cimanuk, Karang Sari, Lewi Goong sampai Jatigede," katanya.

Baca Juga: Dirut PG Tanam Perdana Kentang di Lahan Demplot Garut

Tim gabungan juga mencari korban banjir di jalur darat dengan menyusuri aliran sungai dan pemukiman penduduk yang dilanda banjir.

"Banyaknya warga mengganggu proses pencarian, dan berbahaya bagi warga tersebut," katanya.

Tim pencari korban telah bekerja sejak banjir melanda Garut, Selasa malam lalu.

Baca Juga: Melalui Laziznu, Warga Jombang Salurkan Bantuan Bencana Garut Senilai Rp 25 Juta

Sejauh ini bencana ini telah merenggut 26 nyawa dan 23 orang hilang. Selain mengerahkan helikopter, daerah pencarian korban juga diperluas

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, mulai besok akan memperluas areal pencarian korban meluapnya Sungai Cimanuk di Garut dengan menyusuri sungai itu hingga Sumedang.

“Kalau sampai Wado di Sumedang belum selesai, target akhir mau nggak mau di Waduk Jatigede di Sumedang,” kata dia.

Baca Juga: Dirikan Posko Peduli Garut, Lazisnu Jombang Ajak Pelajar Bantu Sesama

Haryadi mengatakan, pencarian akan diperluas menyusuri aliran sungai Cimanuk dari Garut hingga Waduk Jatigede Sumedang karena mendapati sejumlah korban meninggal terseret banjir ditemukan hingga puluhan kilometer. “Ada yang terseret sampai 30 kilometer, sungai itu mengalir terus ke Sumedang, sampai Jatigede,” kata dia.

Menurut Haryadi, pencarian korban banjir kemarin sudah melibatkan anjing pelacak karena khawatir ada yang tertimbun dalam gulungan lumpur di pinggiran sungai. Pencarian pun mulai besok akan diperluas hingga Sumedang. “Lumayan jaraknya. Nanti kita akan menyisir pakai perahu, kayak, mungkin ada yang pakai helikopter tapi menunggu komando Basarnas,” kata dia.

Selain Badan SAR, tim tanggap darurat dari PMI juga mengeluarkan sejumlah alatnya. Tim tanggap darurat dari PMI yang bersiaga di posko operasi yang dipusatkan di Kampung Rame Rt. 03/Rw, 10 Desa Haur Panggung Kecamatan Tarogong Kidul, menerjunkan 6 mobil tangki air dan mobil hagglund.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bantu Korban Banjir Bandang Garut

Kordinator Tanggap Darurat Respon Banjir Bandang Garut dari PMI, Ridwan Sobri menyampaikan mobil tangki air untuk membersihkan rumah warga dan tempat ibadah yang dipenuhi lumpur akibat banjir bandang.

Sementara Hagglund PMI digunakan untuk evakuasi dan mengangkut sampah/material bangunan akibat banjir bandang yang memenuhi rumah warga serta gang jalur akses keluar masuk warga.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan bantuan logistik untuk para pengungsi korban bencana banjir bandang di Kab Garut, Jawa Barat terpenuhi. Ia memperkirakan ada 2000 pengungsi dari 380 KK, dengan estimasi pengungsi selama 14 hari.

Baca Juga: 20 Orang Tewas, 14 Hilang di Bencana Banjir Garut, Pemkab Tuding Perhutani dan BKSDA Lalai

"Saya sudah cek dua dapur umum untuk memastikan logistik pengungsi yang terdampak korban bencana alam longsor dan banjir bandang bisa terpenuhi," kata Khofifah.

Khofifah meminta, logistik para pengungsi yang tinggal bersama keluarga juga tetap harus tersuplai. Petugas bisa mengecek gudang divre atau subdivre terdekat untuk memastikan ketersediaan beras dari Bulog.

Sedangkan Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek saat menyerahkan bantuan obat-obatan dan makanan korban banjir bandang di lokasi pengungsian menemukan ada trauma psikis yang dialami korban.

"Di sini ada tentara mereka membantu perawatan korban, tentu perawatan kami perhatikan," kata Menkes di RS Guntur, di Jalan Barathayudha, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).

"Kami melihat masih ada trauma psikis dari mausibah ini. Kami memberikan bantuan obat-obatan makanan, terutama rumah sakit daerah ini," kata Nila. (det/tic/mer/rol/lan)

Sumber: detik.com/merdeka.com/republika.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Terlindas Truk! Motor di Garut Remuk':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO