SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Memilih tinggal di Rusun, tentu memerhatikan tingkat. Sebab, tidak disediakan lift di rusun. Karenanya, semakin tinggi tingkat, harganya semakin murah.
Salah satu rusunawa Ngelom, Kecamatan Taman, yang terdiri dari tiga kompleks dengan lima lantai, memang disewakan untuk pangsa pasar warga ‘miskin’. “Biaya sewa yang murah, menjadikan saya memilih tempat ini untuk tinggal. Semakin naik lantainya, semakin murah. Selisih Rp 25.000 di setiap lantainya,” ungkap Yuni (32), satu penghuni di rusunawa Ngelom, di lantai paling atas, lantai 5.
Baca Juga: Fasilitas di Rusun Jemundo Sidoarjo Dirusak Puluhan Pengungsi, Petugas: Bukan dari Rohingya
“Enaknya di sini, temannya banyak. Karena sebelah sudah tetangga, fasilitas juga lumayan ada kasur, jemuran dan kamar mandi di dalam. Belum termasuk listrik, yang jelas murah,” kata Yuni puas.
“Biasanya yang di lantai 5, usianya masih muda, kalau yang sudah lansia ditempatkan di lantai 2, dan juga di 1. Blok yang ini khusus untuk pekerja dan yang sudah berumah tangga. Untuk yang blok satunya, dikhususkan kepada pelajar atau mahasiswa. Sehingga nyambung kalau ngobrol karena seumuran,” ungkap Yuni.
Yuni mengakui, capek juga untuk naik turun dari lantai 1 ke lantai 5 atau sebaliknya. “Memang berat kalau punya rencana beli makanan dan sebagainya. Tapi, memang harganya murah, ya gapapa lah,” kata dia.
Baca Juga: Tarif Sewa Rusunawa Sidoarjo Diturunkan Hingga 35 Persen
“Di setiap lantai terdapat 24 kamar, jadi kamar di rumah susun ini sebanyak 288 kamar. Penghuni rumah susun ini juga beragam, ada pelajar, mahasiswa, dan rumah tangga.”
“Di setiap lantainya dikenakan biaya yang berbeda untuk di lantai 2 lebih mahal yaitu Rp. 275.000,00/kamar, untuk di lantai 3 Rp. 250.000,00/kamar, di lantai 4 Rp. 225.000,00 dan di lantai 5 Rp 195.000,00/kamar, hanya saja untuk biaya listrik berbeda,” ungkap Hari, penghuni lain. (faratiti dewi/UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News