BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat permainan anak tradisional perlahan mulai ditinggalkan oleh anak zaman sekarang. Dilatarbelakangi hal tersebut, Pemerintah Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Pendidikan (Dispendik) menyelenggarakan festival mainan tradisional anak yang digelar di taman Blambangan Banyuwangi.
Acara ini bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional dan mampu membentuk karakter sosial anak. Selain itu, permainan tradisional juga mampu menjaga kekompakan antar tim.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka langsung festival ini mengatakan sangat senang sekali bisa melihat kecerian anak-anak Banyuwangi dalam memainkan berbagai pemainan tradisional ini. Ia berharap permainan tradisional ini bisa dimainkan kembali di rumah masing masing anak. “Agar anak-anak Banyuwangi mengurangi bermain dengan gadgetnya,” harapnya.
“Festival yang kita adakan ini diikuti 20 ribu pelajar dari taman kanak-kanak, SD hingga SMP se-Banyuwangi. Event ini bukan sekedar untuk melestarikan atau memperkenalkan kembali kepada anak-anak, melainkan kita ingin memberi ruang dan taman bermain yang luas untuk anak anak Banyuwangi,” tutur Anas. (bwi1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News