JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pesantren Tebuireng Dr Ir KH Salahudin Wahid (Gus Solah) menyerukan agar masyarakat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang pada Jumat besok, 30 September 2016. Seruan itu disampaikan untuk mengingatkan masyarakat terhadap aksi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikenal dengan Gerakan 30 September (G30S).
"Jangan sampai melupakan sejarah. PKI adalah pemberontak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," demikian pesan Gus Solah yang tersebar melalui berbagai grup media sosial sejak Kamis (29/9/2016) pagi.
Baca Juga: Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI
Gus Solah menegaskan bahwa seruan itu untuk mengingatkan kembali pengkhianatan PKI terhadap NKRI. "Untuk mengingatkan bahwa pernah terjadi peristiwa G30S/PKI," jawab Gus Solah saat dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat (SMS).
Sementara Nyai Hj. Farida Salahudin (istri Gus Solah) menceritakan pengalamannya menyaksikan dari dekat peristiwa G30S/PKI itu. "Masih terbayang dalam ingatan saya, hari itu suasana sangat mencekam. Kebetulan rumah saya di Jalan Darmawangsa Raya sangat dekat dengan rumah Jenderal DI Panjaitan," tutur putri mantan Menteri Agama RI KH Saifuddin Zuhri ini.
Dia menambahkan, suasana malam itu penuh dengan bunyi tembakan. "Keesokan harinya, diberlakukan ketentuan jam malam. Benar-benar sangat menakutkan," tutur pengurus PP Muslimat NU yang dikenal akrab dengan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa itu.
Baca Juga: Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan
Pada hari itu, Farida bersama kakaknya (dr. Fahmi D. Saifuddin) mengambil alih kendali rumah tangga karena ayahnya sedang menjalani operasi di Jepang. "Ibu mengantar ayah ke Jepang. Jadi kami bersepuluh di rumah, termasuk Lukman Hakim yang saat itu masih berusia dua tahun," tutur kakak kandung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News