Komisi C DPRD Jatim Dorong BUMD Lakukan Inovasi

Komisi C DPRD Jatim Dorong BUMD Lakukan Inovasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diminta melakukan inovasi agar bisa berkembang dan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). BUMD juga diminta tak selalu ‘menyusu’ pada APBD tapi justru menyumbang APBD Pemprov Jawa Timur. Bahkan di era globalisasi ini, BUMD diharapkan mampu bersaing dengan pihak swasta. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi C DPRD Jatim Anwar Sadad.

Anwar menyambut positif rencana PT Panca Wira Usaha (PWU) yang merupakan salah satu BUMD milik Pemprov Jatim untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol. PT PWU rencannaya akan menggarap proyek jalan tol dari Krian-Legundi-Bunder-Manyar sepanjang 39 kilometer dengan menggandeng BUMN yakni PT Waskita Karya.

“Bagus rencana kerjasama itu. BUMD harus didorong melakukan inovasi agar asset dan keuntungannya berkembang dan menambah PAD untuk Pemprov. Saya dukung rencana PWU itu,” tegas politisi Partai Gerindra, seperti dikutip dari HARIAN BANGSA, Senin (3/10).

Kolega Anwar Sadad di Komisi C, Irwan Setiawan juga menyambut baik rencana PT PWU membangun jalan tol di Jawa Timur dengan menggandeng BUMN. Namun Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim ini belum bisa bicara lebih jauh karena manajemen PT PWU belum pernah membicarakan hal itu pada Komisi C.

Namun Irwan menyambut baik langkah inovatif yang dilakukan PT PWU tersebut. Pihaknya berharap seluruh BUMD memaksimalkan potensi yang mereka miliki untuk mengembangkan usaha. Irwan menyontohkan, PT PWU memproduksi sirup merk Siropen yang sangat legendaris. Tapi sayangnya, pemasarannya belum maksimal dan menyebar ke area Jawa Timur.

“Saya baru melihat Siropen ada di salah satu gerai rumah makan spesialis bebek goreng yang ada di Jatim Expo. Harusnya, pemasarannya lebih menyebar karena banyak masyarakat yang ingin menikmati sirup legendaris itu,” beber politisi yang akrab disapa Kang Irwan itu.

Irwan menambahkan, PT PWU juga memproduksi minuman mineraldengan merk S Water atau kependekan dari Siropen Water. Namun pemasaran minuman air mineral itu juga kurang berkembang. Bahkan dalam kegiatan di lingkungan Pemprov saja hampir tidak pernah menyajikan air mineral produksi BUMD pemprov tersebut.

Menurut Irwan, seharusnya harus mulai mengganti air mineral merk pasaran dengan S Water yang notabene produksi sendiri, karena jelas hasil penjualannya akan kembali ke APBD pemprov. Kalau itu diterapkan di lingkungan pemprov plus 38 pemkab dan pemkot pasti hasilnya akan maksimal.

“Saya berharap pemprov harus mulai memberi ruang untuk S Water dan Siropen dihidangkan di di acara resmi maupun kegiatan keseharian di lingkungan kerja pemprov Jatim. Manajemen juga harus lebih menggencarkan sosialisasi dengan menggandeng media massa,” pungkas anggota Dewan asal daerah pemilihan Jatim III itu. (mdr/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO