Longsor Bantaran Sungai Bengawan Solo di Banjarsari Makin Parah, Rumah Warga Terancam Hanyut

Longsor Bantaran Sungai Bengawan Solo di Banjarsari Makin Parah, Rumah Warga Terancam Hanyut

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Tanah bantaran Sungai Bengawan Solo di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro terus mengalami longsor. Panjang longsoran mencapai 200 meter, lebar 70 meter, dengan kedalaman 8 meter lebih. Akibat longsor itu, hampir sebagian perkampungan hilang menjadi sungai.

Jarak tanah yang longsor itu dengan rumah warga tinggal 1-2 meter lagi. Sementara, rumah-rumah lainnya berjarak 4-8 meter dengan tanah tepian Bengawan yang longsor.

Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air

Sejak terjadi longsor pada 2013 lalu sedikitnya sudah ada 5 rumah warga yang dibongkar dan dipindah. Salah satunya milik mbah Soponyono, 65 tahun. Mereka sudah pindah karena tanah yang ditempatinya tergerus longsor. Bahkan kini tanah itu sudah amblas digerus longsor.

Untuk menghindari longsoran yang lebih parah, pihak BPBD Bojonegoro melakukan pencegahan dengan memasang bronjong kawat berisi batu. Pemasangan bronjong tersebut hingga kedalaman 10 meter dari atas dataran rumah warga.

"Tanah yang longsor persis berada di daerah tikungan sungai. Tanah tanggul Bengawan Solo setelah usai banjir terus mengalami longsor," ujar kepala pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, Selasa (18/10).

Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas

Sementara itu salah satu warga setempat, Soponyono mengatakan, dahulu tanah di bantaran Sungai Bengawan Solo itu berupa perkampungan warga. Namun, perkampungan itu hilang karena digerus longsor. Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga secara swadaya untuk menghentikan longsor itu di antaranya menancapkan bambu-bambu di tebing yang longsor. Selain itu, menanam berbagai pohon di tanah yang longsor. Namun, upaya itu sia-sia karena longsor terus terjadi. Longsor semakin panjang dan melebar.

Longsor itu terjadi setelah banjir Bengawan Solo surut. Tanah yang labil di pinggir sungai amblek dan menyeret bangunan dan pohon yang ada di atasnya. "Longsor ini sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu, tapi baru kali ditangani oleh pihak terkait. Mudah-mudahan longsoran tidak terjadi lagi," paparnya.

Sementara itu, Kasi Operasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom mengatakan, usai banjir tanah bantaran memang mudah terjadi longsor. Terutama di daerah tikungan sungai.

Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana

Ia mengatakan, kondisi Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro memang mengalami banyak kerusakan seperti longsor dan ambles. Salah satu penyebabnya karena sebelumnya ada kegiatan penambangan pasir mekanik secara masif mulai di wilayah barat hingga timur Bojonegoro.

"Saat ini kegiatan penambangan pasir memakai mesin sudah dilarang dan sering dilakukan operasi," tukasnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO