SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kalangan santri didorong memanfaatkan media sosial (medsos) untuk berdakwah. Keaktifan santri dalam dunia maya sangat dibutuhkan dalam era digital saat ini. Hal tersebut terungkap dalam Sarasehan "Kaum Santri dan Dunia Digital, Potensi dan Tantangan", yang digelar Pemkab Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (18/10).
Direktur NU Online, M Syafi' Alielha, pembicara sarasehan, mengatakan, saat ini medsos menjadi medan pertempuran baru. Dan santri sangat penting untuk bisa aktif di medsos. "Agar bisa mensiarkan konten islami yang menyejukkan," cetusnya. Sehingga santri bisa memanfaatkan medsos untuk berdakwah, tidak sekedar untuk memasang status galau.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Hal senada disampaikan Rifan Herriyadi, praktisi bisnis online yang juga Ads Publisher Google Adsense, dengan mengatakan dirinya memiliki punya 10 fanpage di facebook, dan kebanyakan dimanfaatkannya untuk berdakwah.
"Minimal kita punya fanpage selain untuk menyebarkan ideologi kita, juga untuk bisnis kita," cetus Rifan di depan ratusan santri dan pelajar yang mengikuti sarasehan tersebut.
Sementara, pembicara lainnya, Direktur Utama TV9, Ahmad Hakim Jayli, menyatakan, pesantren selama ini cenderung hanya menjadi penerima, hanya jadi kiper atau penjaga gawang sehingga tidak pernah menjadi penyerang dalam dunia medsos. Karena itu, Hakim mengajak peserta sarasehan, para santri di Sidoarjo, mulai memanfaatkan medsos untuk dakwah.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Sementara, Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin kala membuka sarasehan, menyatakan, kegiatan tersebut salah satu rangkaian memperingati Hari Santri Nasional 2016, 22 Oktober. Dia juga optimistis para santri mampu menghadapi tantangan ke depan, termasuk mampu berkiprah dalam era digital. "Saya yakin para santri selalu siap dengan tantangan-tantangan yang ada," cetus Nur Ahmad Syaifuddin. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News