Ia meminta konflik hukum yang saat ini sedang terjadi terkait pendirian pabrik semen di Kabupaten Rembang tidak dipolitisasi.
Ia berharap, situasi yang terjadi di lapangan terkait pendirian pabrik semen bisa dilihat secara obyektif. “Soal pabrik semen, FSKM Jateng tidak ingin terlibat dalam polemik yang tidak produktif. Kami sesuaikan dengan visi misi kami. Masalah semen untuk kebaikan bersama, maka kami dukung,” katanya.
Sementara Dewan Pembina FSKM Jateng, KH Idror Maimun mengatakan, bahwa PT Semen Indonesia adalah BUMN maka secara otomatis orang yang memiliki rasa cinta kepada tanah air atau nasionalisme seharusnya memberikan dukungan terhadap perusahaan itu.
Apalagi, keuntungannya perusahaan plat merah itu secara keseluruhan untuk kemajuan Negara Indonesia. Sehingga menurut pemikiran FSKM semestinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia yang dibangun di Rembang harus tetap berjalan.
“Semen Indonesia itu milik negara. Maka, otomatis orang yang memiliki rasa nasionalisme mendukung Semen Indonesia. Untuk konteks pabrik semen di Rembang pemikiran kami begitu (tetap berjalan-red),” pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News