Kurangnya Sarana dan Prasarana Jadi Faktor Meningkatnya Laka Lantas di Tuban

Kurangnya Sarana dan Prasarana Jadi Faktor Meningkatnya Laka Lantas di Tuban Petugas saat hendak mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kecelakaan lalu lintas melibatkan seorang pelajar kembali terjadi di jalan Kabupaten Tuban, tepatnya di Jalan Pahlawan, Senin (21/11). Korban diketahui bernama Ernik Pradan Agustina (16) pelajar SMK Negeri 2 Tuban asal Desa Tegalbang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, Iptu Nungki Sambodo mengatakan, kecelakaan berawal saat Ernik melaju dari arah timur dengan mengendarai motornya yang bernopol S 6877 FT. Ketika di lokasi kejadian, kendaraannya bertabrakan dengan sepeda motor S 6935 GU yang dikendarai oleh Jumadi (23), warga Desa Gemulung, Kecamatan Kerek. Nahas, akibat benturan itu, korban terlempar dari kendaraanya. Di saat bersamaan, muncul kendaraan lain nopol S 4167 E yang dikendarai Hudi Winarto warga Grabagan yang langsung menabrak Ernik.

Baca Juga: Melalui Restorative Justice, Dua Tersangka Penganiyaan dan Laka Lantas di Tuban Bebas

“Korban terjatuh ke aspal kemudian ditabrak dari arah timur,” terang Nungki.

Korban pun meninggal setelah mengalami luka berat di bagian kepala.

Terpisah, Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad mengungkapkan, faktor paling dominan penyebab kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tuban adalah kurangnya sarana prasarana. Menurutnya, apabila jalur lingkar sudah terealisasi, angka kecelakaan akan menurun.

Baca Juga: Kejari Tuban Restorative Justice Kasus Kecelakaan dan Penganiayaan

Selain itu, jalur pantura mulai Bulu, Kecamatan Bancar hingga Kecamatan Widang harus diperlebar dan diberikan garis pembatas tengah.

“Seperti di Lamongan itu, dulu juga tinggi angka kecelakaannya. Tetapi, setelah dibuat dua jalur dengan pembatas tengah angka kecelakaan terus menurun,” terang Kapolres kelahiran Makassar ini.

Dari penyebab itu, jajaran Polres Tuban sudah melaporkan ke Polda Jatim dan Pemkab Tuban. "Jalur yang kerap terjadi kecelakaan di jalur pantura, dan itu miliknya pemprov," tuturnya. Sehingga, yang mempunyai kewenangan adalah pemprov.

Baca Juga: Terkait Studi Tour, DPRD Tuban Imbau Sekolah Perhatikan Hal ini untuk Cegah Kecelakaan

Berikut data kecelakaan yang diterima BANGSAONLINE.com dari Mapolres Tuban selama tiga tahun terakhir.

Data laka lantas pada 2014:

- Jumlah kejadian ada 976

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Dua Motor di Tuban Alami Kecelakaan, Satu Meninggal Dunia

- Meninggal Dunia 206 orang

- Luka berat : 30 orang

- Luka ringan 1.240 orang

Baca Juga: Baliho Milik Caleg PAN Timpa Pengendara Motor di Tuban, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

- Kerugian meterial Rp 4.341.700.000,-

Data laka lantas pada 2015:

- Jumlah kejadian ada 1.065

Baca Juga: Hindari Jalan Berlubang, Pengendara Trail di Tuban Tewas Tertabrak Truk

- Meninggal dunia 201 orang

- Luka berat 45 orang

- Luka ringan 1.408 orang

Baca Juga: Tersangkut Kabel dan Serempet Truk, Pengendara Motor di Tuban Tewas

- Kerugian meterial sebesar Rp 2.646.99.000,-

Data lala lantas 2016 sampai November 2016:

- Jumlah kejadian ada 1.333

Baca Juga: Tabrak Truk Parkir, Pemuda Palang Meninggal Dunia di Lokasi

- Meninggal dunia 220 orang

- Luka berat 25 orang

- Luka ringan : 1.904 orang

- Kerugian meterial Rp 4.323.600.000,-

“Melihat dari data tersebut, jumlah kecelakaan di Tuban meningkat, bisa-bisa tahun ini paling tinggi di Jawa Timur,” pungkas Fadly. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO