TUBAN, BANGSAONLINE.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, berkunjung ke Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dalam rangka penanaman 238.000 pohon di lahan seluas 23 hektar untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Senin (28/11).
Di hadapan masyarakat, tamu undangan, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, Jokowi berpesan agar semua pihak menjaga kelestarian hutan. Ia menyoroti banyaknya hutan yang saat ini sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian, pemukiman, lahan tambang maupun industri.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Jika hal itu terjadi maka akibatnya bisa merusak alam," tegas Jokowi.
"Selain itu, jangan asal tebang pohon. Karena itu bisa menyusahkan kita atau masyarakat sekitar hutan karena mengakibatkan bencana," imbuh mantan Wali Kota Solo tersebut.
Ia pun berharap agar kelak pohon dan hutan rakyat berguna untuk kehidupan dan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Serta, sebagai sumber devisa negara. Untuk itu, lanjut Presiden, penanaman ini perlu dikembangkan karena untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
"Penanaman ini harus bisa berkorkoporasi dengan rakyat, semisal petani, nelayan, sejenis koperasi maupun yang lainnya," jelasnya.
Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya yang turut serta mendampingi Presiden mengungkapkan bahwa penanaman pohon di Desa Tasikharjo ini merupakan momen yang spesial. Sebab, penanaman serentak ini bisa memecahkan rekor dunia.
"Penanaman serentak ini memecehkan rekor dunia, karena dalam satu jam bisa menanam 238.000 pohon. Sedangkan, rekor dunia sebelumnya dipegang Filipina dengan menanam pohon 223.000 pohon," terangnya.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Siti Nurbaya membeberkan, dalam satu jam, ada 12.000 pohon yang ditanam di lahan perhutani dan sisanya ada di lahan masyarakat. Sedangkan, yang mengikuti penanaman ini sebanyak 5.500 petani dari desa setempat.
"Diharapkan penanaman pohon ini dapat memberi kehidupan, kesejahteraan dan sumber devisa negara. Keberadaan hutan jelas mengandung arti mendasar, sebab keberadaan hutan bisa menyelamatkan dan memelihara sumber mata air serta sebagai sumber ekonomi masyarakat sekitar," papar Siti Nurbaya.
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
"Menanam pohon harus nyata bagi rakyat. Karena bisa dijadikan pendapatan rakyat maupun bisnis rakyat," pungkasnya.
Sementara pohon yang ditanam Jokowi bersama masyarakat yaitu berjenis pohon keras seperti jati, matoa dan lainnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News