GRESIK,BANGSAONLINE.com - Diakui atau tidak, tumbuh suburnya perumahan (properti) di kota Gresik, baik di wilayah Kecamatan Kebomas atau Gresik, menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir kota Gresik.
Hal ini disebabkan, adanya pengembang yang tidak menyediakan sarana saluran pembuangan air yang memadai dan layak. Bahkan, di wilayah perkotaan banyak dijumpai perumahan yang tidak memiliki konsep jelas untuk pembuatan saluran pembuangan air limbah rumah tangga.
Baca Juga: Sering Rusak Akibat Banjir, Kades Banjaragung Ubah Konstruksi Jalan Jadi Cor
Mereka hanya memikirkan (membuat) sarana saluran pembuangan air limbah rumah di hulunya (kawasan komplek perumahan), sedangkan hilirnya tidak dibuatkan. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan banjir apabila musim hujan tiba.
Buangan air dari wilayah perumahan yang lebih tinggi akan mengalir ke dataran rendah di perkotaan. Sehingga, saluran-saluran air baik gorong-gorong maupun box culvert yang telah disediakan pemerintah tidak bisa menampung air.
Banyaknya properti di kawasan perkotaan juga mengakibatkan wilayah resapan air di wilayah perkotaan makin kritis karena wilayah areal persawahan dan pepohanan makin mengikis. Sehingga, tumpahan air hujan tidak bisa terserap.
Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam
DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, selaku SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang memiliki tanggungjawab menangani banjir kota Gresik menyadari kondisi tersebut.
"Ya benar, kami akui makin bercokolnya perumahan, dan sarana bisnis di kota Gresik merupakan salah satu penyumbang dampak banjir kota," kata Kepala DPU Pemkab Gresik, Bambang Isdianto kepada BANGSAONLINE.com baru-baru ini.
Menurut dia, pihaknya telah meminta kepada SKPD terkait, baik BPPM (Badan Perizinan dan Penanaman Modal) maupun SKPD lain yang menangani perizinan, agar perizinan untuk properti, pertokoan, perkantoran, apartemen, hotel dan sejenisnya, dipertanyakan soal saluran pembuangan airnya. "Kami selalu lakukan koordinasi untuk itu," jelasnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota
Kordinasi semacam itu, tambah Bambang, mulai berjalan. Meski dia mengakui masih banyak pengusaha yang tidak menjalankan program itu dengan baik.
Bambang lantas mencontohkan program yang sudah berjalan di antaranya, pembangunan properti, perkantoran, ruko, dan apartemen di komplek perumahan Grand Garden, depan RSUD Ibnu Sina, di Jalan Dr.Wahidin SH.
Dulu wilayah tersebut sebagai penyumbang banjir di wilayah kota Gresik, khususnya di depan kantor Pemkab Gresik, di Jalan Dr.Wahidin SH. Kondisi ini terjadi karena saluran pembuangan air yang disediakan kecil. Kemudian, gorong-gorong sebagai tempat penampung dan pembungan air tidak memadahi.
Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Banjir di Kawasan Kota
"Dampaknya kalau curah hujan tinggi dipastikan air meluber ke jalan," ungkapnya.
Namun, lanjut Bambang, setelah DPU membuatkan box culvert raksasa di sekitar wilayah tersebut banjir kota akhirnya bisa diatasi. "DPU secara bertahap akan melakukan langkah-langkah untuk mengatasi banjir kota," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News