Proses Lelang Gagal, Program Sepeda Gratis untuk Siswa di Kota Blitar Tertunda

Proses Lelang Gagal, Program Sepeda Gratis untuk Siswa di Kota Blitar Tertunda Samanhudi Anwar. foto: times

KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sesuai rencana awal, program sepeda gratis pemerintah Kota Blitar seharusnya dilaunching pada Januari 2017. Namun hal tersebut nampaknya urung dilakukan.

Seperti dikatakan wali kota Blitar, Samanhudi Anwar, sebenarnya Pemkot Blitar sudah menyiapkan anggaran untuk program sepeda gratis tersebut. Termasuk melakukan proses lelang.

Baca Juga: Pesan Wali Kota Blitar Jelang Laga Perdana Arema FC di Stadion Soepriadi

Namun launching program Pemkot Blitar tersebut harus tertunda hingga bulan April 2017 dikarenakan proses lelang tersebut gagal. Hal ini lantaran tidak ada satupun pabrik yang mau menawar lelang karena permintaan Pemkot Blitar untuk menyediakan sekitar 5.000 sepeda gratis dalam waktu satu bulan dinilai terlalu berat. Rekanan pada umumnya menilai jumlah tersebut terlalu banyak dengan jangka waktu yang mepet.

"Masalahnya hanya terkait proses lelang, artinya program ini tetap akan kita jalankan," tutur Samanhudi, Selasa (29/11).

Pihaknya akan segera melakukan proses lelang kembali pada Maret 2017 nanti. Dengan harapan, jika proses lelang dilakukan pada bulan Maret 2017 maka pada bulan April 2017, program tersebut sudah bisa dijalankan. "Proses lelang akan kita lakukan kembali pada bulan Maret nanti, dengan harapan April program sudah jalan," imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Markas Arema FC, Stadion Soepriadi Dinyatakan Layak Gelar Pertandingan Liga 1

Ia meminta kepada masyarakat untuk bersabar terlebih dahulu dan Pemkot Blitar akan berupaya terus agar secepatnya bisa segera melaunching program tersebut. "Akan tetap kami jalankan program itu, agar nantinya masyarakat bisa segera menikmati program tersebut," ungkapnya.

Untuk diketahui, kebutuhan pengadaan sepeda gratis itu Pemkot Blitar mengajukan anggaran sebesar Rp 24 miliar. Setiap sepeda dianggarkan Rp 2 juta dengan total sekitar 12 ribu sepeda gratis. Sehingga kurang lebih dibutuhkan anggaran sekitar Rp 24 milliar. (tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO