Banjir di Bojonegoro Terus Meluas, BPBD Evakuasi Warga Serta Dirikan Tenda Pengungsian

Banjir di Bojonegoro Terus Meluas, BPBD Evakuasi Warga Serta Dirikan Tenda Pengungsian BPBD membangun tenda pengungsian di Desa Kalisari, Baureno.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, terus melakukan evakuasi terhadap para korban banjir. Evakuasi dilakukan di beberapa titik desa yang parah, di antaranya Desa Ngablak, Kecamatan Dander, Kelurahan Ledok Kulon, Kota Bojonegoro dan Desa Kalisari serta Lebaksari, Kecamatan Baureno.

Evakuasi dilakukan mengingat banjir di dalam rumah warga rata-rata mencapai 70-80 centimeter. Petugas mengangkut satu per satu korban banjir ke dalam perahu karet, selanjutnya dibawa ke tempat pengungsian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air

Namun demikian, banyak pula warga yang menolak untuk dievakuasi, karena warga mengaku sudah terbiasa kebanjiran, salah satunya warga di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno.

"Kami khawatir kesehatan mereka drop, sehingga kita lakukan evakuasi ke tenda pengungsian. Apalagi saat malam listrik di daerah tergenang parah dilakukan pemadaman," ujar Andik Sudjarwo, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Kamis (01/12).

Lanjut dia, saat ini ratusan warga yang tersebar di beberapa kecamatan di bantaran Sungai Bengawan Solo sudah mengungsi ke tempat aman. Di tempat pengungsian juga sudah disiapkan tim medis serta dapur umum untuk makan para pengungsi.

Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas

Selain menyediakan tenda pengungsian, BBPD juga telah menyediakan logistik berupa makanan, pelampung, perahu karet serta posko kesehataan. Sebanyak 50 personil gabungan juga sudah dikerahkan untuk melakukan penanganan banjir, baik evakuasi maupun membantu warga yang sedang melakukan membutuhkan pertolongan lainnya.

"Dapur umum juga sudah beroperasi di beberapa titik, di antaranya di Gedung Serba Guna Bojonegoro, Kelurahan Ledok Wetan, Kelurahan Ledok Kulon, di Kecamatan Kalitidu dan dua titik di Kecamatan Baureno, yakni di Desa Karangdayu dan Kalisari," paparnya.

Ia menambahkan, kondisi air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro saat ini pada posisi siaga merah atau III. Air terpantau pada titik 15.07 peilschaall di atas permukaan air laut (Dpl).

Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana

Kiriman air dari wilayah hulu kali ini tercatat sangat besar, sehingga luapan air terus meluas dan menggenangi ratusan desa yang tersebar di 15 Kecamatan disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

"Masyarakat saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan, selalu jaga keselamatan dan keamanan. Apabila membutuhkan pertolongan segera hubungi tim kami di lapangan atau menghubungi perangkat desa terdekat," tuturnya menambahkan. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO