NGAWI, BANGSAONLINE.com - Di beberapa daerah areal persawahan, khususnya tanaman padi di wilayah Ngawi saat ini banyak mendapat serangan hama berupa keong emas. Hama ini berbentuk seperti bekicot dan merupakan ancaman bagi para petani.
Puluhan hektare tanaman padi di Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur, sudah diserang hama ini. Padi yang baru berumur sebulan rusak. Petani pun harus mengganti dengan bibit padi baru. Jika tidak, mereka khawatir mengalami kerugian besar, karena bisa menyebabkan gagal panen.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Biasanya hama keong emas ini mulai menyerang tanaman padi berumur satu minggu dan berlanjut hingga sekarang sebulan. Selain daun, keong emas ini juga menyerang batang hingga ke pangkalnya. Kondisi tersebut menyebakan petani melakukan pemberantasan secara manual dengan cara diambil satu persatu.
“Musim tanam kali ini memang luar biasa keong emas terus beranak dan berkembangnya begitu cepat, serangannya juga sama cepatnya. Lihat itu sendiri keong menyerang daun hingga batang dan itu terjadi terus terusan,” jelas petani asal Desa Keras Wetan, Minggu (04/12).
Jajaran Kodim 0805 Ngawi khususnya para anggota Babinsa yang berada di daerah-daerah pedesaaan terjun langsung memberantas hama yang membuat was-was para petani tersebut. Berkembangnya populasi keong dengan cara bertelur yang berada di batang daun maupun batangnya. Jika hal ini dibiarkan dalam tempo semalam saja, telur langsung menetas dan muncul peranakan keong yang jumlahnya luar biasa.
Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu
Harianto menuturkan, dia belum berani memberantas hama keong emas dengan obat khusus atau pestisida. Pasalnya, usia tanaman baru sebulan. Apabila dipaksa disemprot, dikhawatirkan mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi itu sendiri.
Ironisnya dengan adanya serangan hama tersebut, bukannya instansi terkait yang nampak di lapangan, melainkan para anggota TNI dari Kodim 0805 Ngawi. Hal ini terkait dengan konsekeunsi dari anggota korps hijau tersebut dalam mengawal para petani untuk mewujudkan program pemerintah. (nal/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News