JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Puncak Peringatan Wafatnya (Haul) ke-7 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kompleks Maqbaroh Pesantren Tebuireng, Sabtu (7/1) malam diawali dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil serta do’a bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dan testimoni tentang Gus Dur yang tak lain Presiden keempat RI tersebut.
Sambutan dari keluarga Gus Dur diwakili Yenny Wahid yang juga putri pertama mantan Ketua PBNU itu. Dalam sambutannya, Yenny terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf karena Hj Sinta Nuriyah, Istri almarhum Gus Dur tidak bisa hadir.
Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur
“Salam dari keluarga Gus Dur di Jakarta kepada semuanya, serta mohon maaf Ibu Sinta Nuriyah tidak bisa hadir karena alasan kesehatan,” ujar Yenny di atas podium.
Direktur Wahid Institute ini kemudian memaparkan dua poin penting ajaran Gus Dur yang perlu diteladani bersama. Poin pertama yang dijelaskan Yenny yakni Gus Dur selalu bersikap jujur. Menurutnya, kejujuran bagi Gus Dur merupakan barang utama yang harus diutamakan.
“Kedua, selalu bersikap lembut. Lembut terhadap orang lain, mau yang seiman maupun yang tidak, tetap bersikap lembut. Rangkullah orang yang walaupun berbeda pendapat. Manusia memang tempatnya perbedaan. Tapi ingat, perbedaan bukan untuk memecah belah persatuan kita,” paparnya.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Menurut Yenny, Gus Dur tidak mewariskan apa-apa kecuali sebatas ajaran hidup. Namun demikian, ajaran tersebut akan bermanfaat bagi yang benar-benar mempelajarinya. “Tidak ada warisan Gus Dur, tapi kita tahu bahwa ajaran hidup Gus Dur sangat berguna untuk kita,” tandasnya.
Selain tuan rumah KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Pengasuh Ponpes Tebuireng dan Ny Faridah Salahuddin Wahid, sejumlah tamu juga hadir dalam kesempatan tersebut. Di antaranya, Anregurutta KH Sanusi Baco, mantan Rais Syuriah PWNU Sulawesi Selatan yang juga teman akrab Gus Dur selama belajar di Universitas Al-Azhar. Kemudian Abdullah Syarwani, mantan Duta Besar RI untuk Lebanon, Abdullah Syarwani dan Cendekiawan Muslim Habib Chirzin. Serta Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab. (rom)
Baca Juga: Luncurkan Video Kampanye Bareng Dewa 19, Khofifah-Emil Kompak Nyanyikan Hidup adalah Perjuangan
(Ribuan warga menghadiri Haul ke-7 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mereka memenuhi jalan raya di depan Ponpes Tebuireng. foto: RONY SUHARTOMO/ BANGSAONLINE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News