PACITAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan hektare hutan hak di Kabupaten Pacitan rusak sebagai dampak terjadinya musibah bencana alam di sepanjang tahun 2016 lalu. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Hutan Wilayah (PHW) I Dinas Kehutanan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) di Pacitan, Wardoyo mengatakan, sejatinya tidak begitu luas dampak kerusakan hutan.
"Kalaupun ada catatan yang menyentuh angka 100an hektare, sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan dampak adanya proyek nasional pembangunan bendungan. Memang banyak hutan hak yang harus beralih fungsi lantaran adanya pembangunan bendungan Tukul di Desa Karang Rejo dan Karang Gede, Kecamatan Arjosari. Sehingga dengan kegiatan proyek nasional itu, tentu banyak lahan hutan yang akhirnya bakal 'ditenggelamkan' sebagai bendungan," kata Wardoyo, Selasa (10/1).
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
Mantan Kabid Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Pacitan itu menjelaskan, bencana alam memang banyak menimbulkan kerugian. Termasuk tanaman hutan diakuinya banyak yang tumbang akibat terkikis aliran air hujan yang begitu deras.
Menurutnya, di sepanjang Tahun 2016 lalu, memang ada beberapa lokasi hutan yang rusak diterjang bencana. Sebagai contoh kawasan hutan di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan. Saat curah hujan begitu tinggi, sedikitnya ada sekitar 8 hektare lebih hutan rakyat yang rusak parah diterjang tanah longsor.
"Kalau kita estimasi sekitar 30-an hektare hutan hak yang rusak diterjang bencana di sepanjang Tahun 2016 lalu," tuturnya pada wartawan.
Baca Juga: Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
Sementara untuk hutan negara, lanjut dia, sejauh ini masih relatif aman. Kalaupun ada kerusakan, jumlah luasannya tak lebih 1 persen dari total luasan hutan negara sebesar 268 hektare. Sedangkan hutan hak saat ini tercatat seluas 75 ribu hektare.
"Untuk hutan negara, belum lama ini ada penambahan seluas 58 hektare, sebagai tanah pengganti pembangunan waduk Kedung Brubus, Madiun," tukasnya. (yun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News