BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 30 orang yang memiliki keterbatasan fisik atau kaum disabilitas di Kabupaten Bojonegoro, mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan makanan di Balai Latihan Kerja (BLK) setempat, Rabu (18/1/17).
Sanawi (56), ketua paguyuban difabel dari Yayasan Difabel Kabupaten Bojonegoro (YDKB) merasa bangga bisa mendapat dukungan dalam pelatihan itu. Bagi dia, hal seperti ini adalah modal hidup bermasyarakat. Sehingga, dengan keterbatasan yang ada, kaum difabel diharapkan tetap bisa berusaha.
Baca Juga: Cabup Dhito Komitmen Wujudkan Kemandirian Usaha dan Cegah Aksi Bullying Bagi Anak Difabel
"Orang akan berpikir sepuluh kali lipat untuk menghina kita, karena dengan keterbatasan yang kita miliki, kita masih ada manfaatnya," kata dia bersemangat.
Pelatihan bagi warga berkebutuhan khusus itu digelar ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro dengan YDKB. Para anggota YDKB tersebut dilatih membuat berbagai macam, mulai kue karamel, kue kering, hingga putri salju.
"Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta bisa meningkatkan produktivitas usaha makanan yang selama ini sudah mereka mulai. Mereka juga kita beri alat berupa oven," ujar Arifin perwakilan PIB Bojonegoro.
Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas
Menurut dia, program ini merupakan rangkaian kegiatan pelatihan usaha produktif yang dilaksanakan oleh PIB sejak beberapa bulan terakhir. Akan ada empat jenis pelatihan yang diselenggarakan PIB dengan dukungan penuh dari EMCL. Yaitu, Pelatihan produk olahan, Pelatihan kewirausahaan, Pelatihan usaha budidaya Jamur dan Hortikultura, serta Pelatihan Teknik Intensifikasi Lahan. "Tahun ini akan ada 22 kelas," ucapnya.
Kabid Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Joko Santoso mengapreiasi langkah EMCL dan PIB yang memberikan pelatihan kepada perkumpulan disabilitas di Kota Ledre.
"Pelatihan ini agar dioptimalkan sebaik mungkin dan bisa dipraktikkan di rumah sehingga menjadi usaha yang produktif. Walaupun dengan keterbatasan, kita tetap harus menggali potensi diri dan tetap semangat," paparnya. (nur/rev)
Baca Juga: Insan Petrokimia Gresik Edukasi Pelajar SLB Cara Bercocok Tanam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News