TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pertemuaan rutin sebanyak 73 guru yang tergabung dalam Himpaudi (Himpunan Pendidikan Anak Usian Dini) se-Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban kembali digelar di ruang PG Permata Bunda, Desa Banyuurip, Selasa (24/1). Dalam forum tersebut, para guru menyampaikan unek-uneknya, terutama soal dana insentif untuk para pengajar.
Ketua Himpaudi Kecamatan Senori, Nur Syaidah mengungkapkan, sampai saat ini dana insentif kepada guru belum merata. Padahal dana insentif tersebut merupakan penyemangat untuk guru yang mengajar. Ia pun berharap ke depannya insentif guru lebih diperhatikan.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
"Kalau di Kecamatan Senori sendiri ada 24 lembaga pendididkan yang tergabung dalan Himpaudi," ujarnya.
Lanjut Nur Syaidah, selain menyoal dana insentif, pertemuan itu juga membahas hasil pembelajaran dan perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) di masing-masing lembaga, baik di tingkat TK (Taman Kanak-kanak) maupun PG (Play Group).
"Ini agenda rutin. Dengan agenda ini kami bisa sharing-sharing masalah apa yang kami hadapi, kemudian kita diskusikan dalam forum," tambahnya.
Baca Juga: Demo Kantor Pemkab dan DPRD, Ratusan Guru di Tuban Minta Diangkat PPPK
Sementara itu, menjawab terkait insentif, Kepala UPT Pendidikan Senori, Rudi Solopo, mengakui bahwa dana untuk pos tersebut saat ini masih kecil. Di senori sendiri, baru 53 orang yang menerima dana insentif dari total 73 guru yang ada.
"Sementara untuk BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) PAUD tahun 2017, info dari Kabupaten dicanangkan Rp 20 miliar yang akan diperuntukkan untuk PAUD. Bagi masing-masing anak didik Rp 600 ribu. Sedangkan untuk insentif paud bersumber dari APBD dan APBN," terangnya.(ahm/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News