PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sudah dua hari ini, wilayah Kabupaten Pacitan sekitarnya, panen bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, setidaknya beberapa perumahan warga, tempat perniagaan, serta aliran listrik PLN terputus, akibat amukan angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (28/1) sore kemarin, serta Minggu (29/1).
Ketua Pelaksana BPBD Pacitan, Tri Mujiharto, saat dikonfirmasi melalui Sekretaris BPBD, Ratna Budiono mengatakan, amukan angin menyerupai pusaran air yang berlangsung sejak Sabtu sore dan Minggu siang ini, mengakibatkan dampak kerusakan cukup berarti. Selain memporak-porandakan beberapa lapak di depan Pasar Sawo, Jl. A. Yani, serta warung nasi di kompleks perumahan Asabri, Lingkungan Barean, Kelurahan Sidoharjo, amuk angin juga menyebabkan banyak pohon tumbang di sejumlah ruas jalan protokol, Kota Pacitan.
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
"Banyak pohon bertumbangan, serta satu papan baliho yang berlokasi di depan PLN, Jl. A. Yani, roboh. Namun beruntung, saat pohon tumbang, tidak ada pengguna jalan yang melintas," kata Ratna, dalam siaran persnya, Minggu (29/1).
Selain itu, akibat diterjang puting beliung, akses aliran listrik PLN sempat putus beberapa jam lamanya. Terutama di wilayah kota, serta di titik lokasi Kecamatan Kebonagung. Bahkan di Kelurahan Ploso, satu garasi mobil yang terbuat dari kayu dan atap asbes, semburat terlempar terjangan angin. Tak ayal, satu mobil milik Anton, warga Dusun Kebon, Kelurahan Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan yang terparkir di dalam garasi, ringsek tertimpa material bangunan yang roboh.
"Hasil pendataan sementara, memang tidak ditemukan korban jiwa dalam musibah amuk angin itu. Namun demikian, kerugian material yang ditimbulkan akibat bencana tersebut ditaksir mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah," terang orang nomor dua di BPBD Pacitan tersebut.
Baca Juga: Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
Ratna mengimbau agar warga masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Apalagi saat keluar rumah saat hujan disertai angin kencang. Lebih baik berteduh sejenak dan menunggu hingga hembusan angin reda.
"Hasil prakiraan dari BMKG, musim ekstrim seperti ini masih akan terus berlangsung. Karena itu, masyarakat kami imbau tetap waspada dan lebih berhati-hati saat berkendara waktu hujan turun disertai angin kencang," pungkasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News