PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan H Setiyono kesulitan masuk ke dalam rumah singa yang terletak di Jl Hasanudin Kota Pasuruan. Meski begitu, pihaknya berupaya untuk bisa menemui ahli waris gedung, dalam rangka untuk menjadikan Kota Pasuruan sebagai Kota Pusaka yang memiliki beragam bagunan bersejarah.
Saat ini pihaknya sedang mengajukan kepada kementerian melalui Balai Besar Trowulan terkait cagar budaya.
Baca Juga: Karnival Budaya Hari Jadi ke-1095 Kabupaten Pasuruan Dimeriahkan Hanoman Raksasa
Kota Pasuruan sendiri saat ini memiliki bangunan kuno peninggalan etnis Cina dan Belanda yang masih kokoh, seperti gedung harmoni, gedung P3GI, Gedung Wolu, Menara Air, serta Rumah Singa.
"Hingga hari ini, kita belum bisa masuk ke rumah singa," kata Setiyono saat bertemu dengan wartawan di Gradika Kota Pasuruan, Jumat (3/2).
Wali Kota menambahkan, pihak Pemkot Pasuruan masih belum bisa melakukan pengelolaan bangunan-bangunan kuno, lantaran kebanyakan dimiliki perorangan.
Baca Juga: Hadiri Pagelaran Seni Budaya, Wakil Wali Kota Pasuruan Ingatkan soal ini
Disebut rumah singa, sebab di halaman terdapat patung singa. Rumah ini milik keluarga Kwee, salah satu pengusaha terkaya di zamannya. Rumah memiliki arsitektur bangunan abad 19 yang bergaya Indische empire.(psr2/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News