TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban H. Fathul Huda menegaskan agar penerima Kartu Indonesia Sehat Daerah (KISDA) benar-benar divalidasi sehingga pembagiannya tepat sasaran.
"Program KISDA ini mulai diberlakukan awal tahun 2017. Untuk itu, penerimanya harus tetap sasaran," tegas Fathul Huda di sela-sela memberikan kartu KISDA secara simbolis kepada masyarakat kurang mampu di rumah dinas Bupati, Selasa (7/2).
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
Ia menjelaskan bahwa KISDA merupakan pengganti program layanan surat miskin. "Sehingga, masyarakat miskin tidak perlu khawatir dengan berakhirnya SPM. Sebab, bagi yang belum tercover oleh JKN KIS akan dibantu dengan KISDA," jelas Bupati.
Bupati yang juga mantan Ketua PCNU Tuban itu menegaskan bahwa pemkab bakal terus berupaya agar program KISDA dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan. "Untuk itu, dinas terkait harus bekerja serius dalam menangani masalah KISDA. Tidak hanya itu, pelayanan prima oleh petugas kesehatan juga harus dimaksialkan. Jangan ada perebedaan dalam menangani pasien yang sakit. Semua pasien harus diperlakukan dengan baik dan sesuai prosedur," imbaunya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan KISDA merupakan program unggulan dari Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Tuban.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Untuk merealisasikan program KISDA, dialokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar dari APBD. Uang sebesar itu untuk mem-back up sebanyak 7.246 warga kurang mampu. Untuk sementara, yang sudah terealisasi sebanyak 5.120 penerima. Pelayanan KISDA sendiri setara dengan kartu BPJS kelas 3. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News