GRESIK, BANGSAONLINE.com - Perbaikan jalan Raya Manyar yang rusak parah, tepatnya mulai Desa Betoyo hingga Pecuk Kecamatan Manyar, dinilai mubazir. Jalan yang pernah diviralkan dengan sebutan sebagai "jalan jeglongan sewu" kemudian beralih menjadi "jalan bletokan sewu", setelah diuruk dengan pedel lalu dikeraskan, kondisinya kembali rusak parah. Kondisi ini dipicu oleh aktivitas perusahaan yang ada di sekitar wilayah Manyar yang mengangkut barang-barang tambang seperti batu bara dan galian C dengan tonase berat.
"Percuma diperbaiki pak, wong setelah bagus dilewati kendaraan bermuatan berat. Akibatnya, jalan rusak parah lagi," kata Rahli pengguna jalan kepada BANGSAONLINE, Jumat (10/2).
Baca Juga: Pemdes Kembangan Gresik Gencar Pavingisasi Jalan Lingkungan
Menurut dia, kalau pemerintah serius memperbaiki jalan Betoyo-Pecuk, kendaraan besar dan bermuatan berat distop total untuk melewati jalan tersebut. Namun nyatanya tidak, meski pemerintah sudah pasang portal, kendaraan besar bermuatan berat tetap lewat.
"Kan mubazir uang rakyat dibuang cuma-cuma untuk perbaikan jalan," cetus dia.
Kepala DPU (Dinas Pekerjaan Umum) dan Tata Ruang Pemkab Gresik, Ir. Bambang Isdianto kepada BANGSAONLINE.com mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi ulah para pengusaha yang tetap bandel melewatkan kendaraan beratnya di Jalan Raya Manyar (Betoyo-Pecuk) yang sedang dalam tahap pembangunan.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kita tidak punya wewenang untuk menindak kendaraan tersebut," katanya.
Sebetulnya, kata Bambang, pihaknya sudah pernah mengundang para pengusaha di wilayah tersebut untuk membicarakan soal perbaikan jalan di sana. Namun, kebanyakan para pengusaha tak merespon. "Terbukti, banyak pengusaha tak datang," ungkapnya.
Menurut Bambang, tujuan dikumpulkannya para pengusaha tersebut untuk diajak turut serta dalam menjaga kondisi jalan. "Mereka kami ajak membantu pendanaan untuk pembuatan saluran (drainase) air di kanan kiri jalan agar jalan tidak cepat rusak. Namun, tidak ada yang mau," ungkapnya.
Baca Juga: DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
Bambang menambahkan, DPU dan Tata Ruang telah meminta BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) untuk perbaikan jalan rusak tersebut. Namun, karena keterbatasan anggaran, tahun 2017 cuma dibantu perbaikan sepanjang 1,1 kilometer.Padahal, sedikitnya yang diperlukan perbaikan ada 12 km, mulai Desa Roomo Kecamatan Manyar.
"Mau bagaimana lagi anggaran pusat tidak ada," pungkas mantan kepala Bappeda ini. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News