DPD Partai Hanura DKI Jakarta mengaku tengah menjalin komunikasi terkait koalisi dengan kubu pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) untuk persiapan putaran dua Pilkada DKI Jakarta.
Ketua DPD Hanura DKI Muhammad Sangaji mengaku optimis partai pengusung Agus-Sylvi dapat berkoalisi dengan para pendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot).
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
"Semua potensial, Demokrat juga kita membangun komunikasi. Tentu bukan saja dengan partai tapi juga kawan-kawan," jelas politisi yang akrab disapa Ongen itu kepada wartawan di Balai Kota Jakarta dikutip dari rmol.co, Jumat (17/2).
Menurutnya, tidak ada yang mustahil dalam menyusun koalisi untuk putaran kedua Pilkada DKI. Selain Hanura, pasangan Ahok-Djarot sendiri saat ini juga didukung koalisi PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Nasdem.
"Tidak ada yang mustahil, politik itu cair. Yang jelas kita berupaya membangun komunikasi maksimal kepada teman-teman pimpinan partai," ujar Ongen.
Baca Juga: Siapkan Atribut, Anis Galang Dukungan Jadi Calon Ketua DPD Golkar Gresik
Ditambahkannya, saat ini kubu Ahok-Djarot masih fokus pada hasil perhitungan suara oleh KPU DKI meski telah unggul memperoleh dukungan 42,96 persen berdasarkan hasil real count yang mencapai 98 persen.
"Sementara kita konsentrasi dalam penghitungan suara. Kita akan upaya pendekatan dengan pimpinan partai," demikian Ongen.
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai pengusung Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni siap mengambil langkah politik untuk mengalihkan dukungan kepada paslon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca Juga: Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik, Anha: Regenerasi Saya Sudah 4 Periode
Wakil Sekretaris jenderal (Wasekjen) dewan pertimbangan partai (DPP) PAN, Dipo Ilham mengakui, arah partai memang mendukung pasangan Anies-Sandi. Bahkan, sudah ada komunikasi politik. Pihaknya sudah memulai berdiskusi dengan tim pemenangan Anies-Sandi sejak kemarin malam.
"Tinggal menunggu konsolidasi dan partai politik (parpol). Kita melihat momentum yang pas PAN merapat ke Anies-Sandi di putaran kedua ini," katanya dilansir Republika.co.id.
Namun, pihaknya mengaku masih menunggu hasil resmi dari komisi pemilihan umum daerah (KPUD) untuk mengetahui hasil hitungan yang valid. "Jika hasil akhirnya begini, kami pastikan akan dukung Anies-Sandi di putaran kedua,” ujarnya.
Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari
Menurut Dipo, dukungan PAN untuk Anies-Sandi lebih realistis karena ada kemiripan visi-misi. Sedangkan dengan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, ia menilai tidak ada kecocokan dari sisi karakter, etika, maupun visi-misi.
Pihaknya sepakat ingin memberi alternatif pemimpin Jakarta. Lebih lanjut Dipo menyebutkan partai-partai pengusung Anies-Sandi yang terdiri dari Gerindra dan partai Keasilan Sejahtera (PKS) sudah melakukan persiapan koalisi dengan kubu Cikeas dan menyiapkan strategi memasuki putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan segera mendeklarasikan dukungan dan mulai menjalin kerjasama untuk upaya pemenangan Anies-Sandi,” ujar Dipo.
Baca Juga: Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan, Golkar Kenalkan Calon Wakil Bupati ke Masyarakat
Sementara Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar membantah bahwa pertemuan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menunjukkan adanya inkonsistensi dukungan. Seperti diketahui, dalam pemilihan kepala daerah 2017, Golkar mengusung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
“Saya tahu persis ARB (Aburizal Bakrie) ketika sebagai ketua umum dulu, apabila sudah ditetapkan maka beliau akan sangat konsisten mendukung kebijakan partai, tidak ada pecah dukungan itu,” ujar Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham setelah konferensi pers, di kantor DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta, Jumat (17/2).
Idrus meyakini Aburizal akan konsisten mendukung paslon Ahok-Djarot, sesuai dengan kebijakan partai dan tidak akan berubah. “Partai sudah menetapkan mendukung Ahok, jadi siapa pun kader harus memperjuangan dan memenangkan itu,” ucapnya.
Baca Juga: 3 Anggota Dewan Ditetapkan Sebagai Pimpinan DPRD Trenggalek
Idrus menuturkan, jika memang ada pertemuan antara Aburizal dan paslon lawan Ahok, maka itu adalah pertemuan biasa dan tidak mempengaruhi pilihan-pilihan politik dalam pilkada kali ini.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid yang mengatakan pertemuan yang terjadi merupakan silaturahmi biasa. Dia menyampaikan bahwa Golkar solid mendukung paslon Ahok-Djarot.
“Jadi jangan ketika ARB ketemu dengan Anies lalu langsung disebut ada maksud tertentu, kan bertemunya bukan dalam posisi Dewan Pembina tapi sebagai teman,” kata Nurdin.
Baca Juga: Wardah Nafisah Pimpin Doa Deklarasi Pasangan MUDAH
Anies dan Sandiaga beberapa waktu lalu, sebelum pemungutan suara sempat berkunjung ke rumah Aburizal di Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan itu digelar tertutup bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.
Dan kemarin, Anies diketahui melakukan salat Jumat di di Masjid Al Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, di kompleks perkantoran Aburizal. Namun, Anies membantah bahwa kedatangannya bermaksud untuk bertemu dengan Aburizal.
"Enggak bertemu Aburizal. Saya salat Jumat di sini karena tim pemenangan saya ada yang tinggal di sini," kata Anies.
Baca Juga: Bambang-Bayu Daftar ke KPU Kota Blitar Diantar Kesenian Bantengan
Di sisi lain, Juru bicara tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, yakin bisa menggaet pemilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran kedua. Sebab, Toni yakin ada kesamaan karakter pemilih Ahok-Djarot dengan Agus Sylvi.
Toni menilai, sebagian besar pemilih Agus-Sylvi berasal dari mereka yang memiliki hubungan historis yang kuat dengan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang telah memimpin selama sepuluh tahun. Dengan begitu, Toni yakin akan sangat mudah menggaet pemilih di putaran kedua.
"Feeling saya, justru kebanyakan pemilih Agus yang jumlahnya 17 persen itu adalah pemilih yang nasionalis, yang selama ini mempunyai hubungan historis dengan SBY sebagai mantan presiden," kata Toni.
Selain itu, Toni memprediksi sebagian besar pemilih Agus-Sylvi berasal dari kelompok Islam moderat yang tidak menyukai agama dijadikan sebagai alat politik. Menurut Toni, kelompok Islam konservatif dan garis keras, seperti Forum Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Partai Keadilan Sosial (PKS), sudah berkumpul di kubu Anies-Sandi sejak putaran pertama.
"Pemilih Agus itu juga mungkin kelompok Islam moderat yang tidak suka isu politisasi agama. Karena kebanyakan kelompok Islam yang konservatif contohnya, sudah full di Anies-Sandi," ujar Toni.(rmol.co/republika.co.id/detik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News