SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tidak dioperasikannya mesin pompa penyedot air di Dusun Pelayaran Desa Tambak Kalisogo, Jabon untuk mengatasi banjir membuat lima desa di kecamatan Jabon, Senin (27/02) kemarin kembali tergenang air setinggi 40 centimeter.
Tidak hanya itu, keadaan malah bertambah parah, karena alat berat eskavator yang seharusnya melakukan normalisasi saluran sungai Bangil sepanjang 1,5 kilometer di Dusun Keputran, Desa Tambak'an, Bangil ternyata dihalangi oleh warga setempat.
Baca Juga: Cegah Banjir, TMMD Sidoarjo Tinggikan Jalan Lingkungan
Menurut Abdul Manab (48), Sekretaris Desa Kedungpandan, terkait larangan petugas pengairan melakukan normalisasi di sungai Bangil itu sudah 4 hari yang lalu. Namun pihaknya akan segera mendatangi aparatur Desa Tambakkan untuk mempertanyakannya atas larangan tersebut.
"Sebab persoalan banjir yang berada di Jabon, sudah dilakukan koordinasi pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan," ucapnya.
Diakuinya, Desa Kedungpandan saat ini kondisinya sudah surut dan kering. Tetapi di wilayahnya hanya ada 1 Dusun, sedangkan Desa Semambung, Desa Kupang, Desa Kedungrejo, dan Desa Tambak Kalisogo masih nampak genangan air.
Baca Juga: Peduli Warga Terdampak Banjir, PWI Sidoarjo Gelar Baksos
"Memang jika tidak dioperasikan eskavator dan mesin pompa itu, dimungkinan genangan air banjir volumenya akan kembali meningkat," ungkapnya Abdul Manab
Sementara Kepala Koordinator UPTD Pengairan Porong, Suprapto dikonfirmasi wartawan melalui handpone selularnya berungkali, namun tidak ada jawaban. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News