Bojonegoro (bangsaonline) - Banjir luapan Sungai Semar
Mendem atau anak Sungai Bengawan Solo di Desa Pohwates, Kecamatan Kepohbaru,
Bojonegoro, merendam Jalan Poros Kecamatan setempat. Banjir juga menggenangi
hektaran lahan persawahan padi. Akibatnya, padi yang sudah mulai menguning
terancam gagal panen.
Sesuai data yang ada di Kecamatan Kepohbaru, tercatat ada sebanyak 200 hektare
lebih lahan persawahan padi di lima Desa yang terendam banjir. Rata-rata padi
milik petani ini sudah berusia dua bulan. Sehingga jika tanaman padi milik
petani yang kurang satu bulan lagi panen ini masih terendam, maka dipastikan
tanaman akan gagal panen.
Salah satu petani desa setempat, Muchoiri (38) mengatakan, jika banjir terus
menggenangi areal persawahan miliknya, dipastikan ia akan mengalami banyak
kerugian. "Kalau terus tergenang ya bisa gagal panen," ujarnya, Jumat
(14/3/2014).
Selain merendam jalan poros kecamatan dan lahan persawahan, banjir juga merendam
SDN 1 Mejuwed. Akibatnya para siswa terpaksa diliburkan lantaran ruang kelas
ikut terendam banjir setinggi tujuh puluh centimeter.
Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan
anggaran sebesar Rp 1 Miliar untuk penanganan bencana di Bojonegoro, baik
bencana tanah longsor maupun bencana banjir.
"Ya, kita telah menyiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk penanganan darurat
bencana," kata Amir Syahid saat dikonfirmasi melalui telephone selularnya.








