KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jembatan Mrican sepanjang kurang lebih 150 meter yang merupakan jembatan alternatif penghubung antara Kabupaten dan Kota Kediri, tepatnya di Desa Jabon Kecamatan Banyakan berbatasan dengan Desa Jong Biru, Kecamatan Gampengrejo kabupaten Kediri Roboh, Rabu (1/2) malam. Akibatnya warga dan pelajar yang biasa melintas jembatan tersebut untuk menuju ke Kota, terpaksa harus melalui jalur utama, yakni Kelurahan Mrican yang jarak tempuhnya cukup jauh.
Robohnya jembatan yang biasa disebut jembatan Jong Biru ini terjadi 23.30 WIB. Saat itu pondasi tiang pancang jembatan terkena material kayu yang dibawa derasnya arus Sungai Brantas beberapa hari terakhir akibat tingginya curah hujan di wilayah Kediri.
Baca Juga: Peresmian Jembatan Jongbiru: Bupati Kediri Bangkitkan Sejarah Kebesaran Masa Lalu
Dikatakan Ketua RT 1 RW 1 Desa Jabon, Jeweri, Jembatan Mrican yang dibangun sejak tahun 1900-an ini sudah tidak layak untuk dilalui. Sebab, salah satu besi penyangga telah hilang diterpa material arus Sungai Brantas.
“Jembatan di tutup sejak pukul 19,00, karena sudah goyang diterpa derasnya aliran sungai, dan sekirtar pukul 23.30 roboh, dan Alhamdililah tidak ada korban,” kata Jeweri.
Dia berharap agar pemerintah segera kembali membangun jembatan tersebut, karena jembatan tersebut adalah akses vital penghubung antara desa-desa di Kabupaten Kediri dan penghubung Kabupaten dengan Kota Kediri. Sebelum roboh, banyak warga dan anak sekolah yang mengendarai sepeda tetap mengunakan jembatan tersebut meski kondisinya memprihatinkan. Selain itu banyak pedagang di sekitar jembatan tersebut.
Baca Juga: Jelang Peresmian Jembatan Jongbiru, Bupati Kediri Gelar Tumpengan Bersama Warga
“Dengan putusnya jembatan tersebut, pedagang kaki lima dan anak-anak sekolah bingung. Mereka harus memutar melalui jembatan Semapir untuk masuk ke Kota ataupun untuk ke sekolah. Saya berharap pemerintah agar segera membangun jembatan trsebut,” harap Jeweri.
BERITA TERKAIT:
- Dibangun Sejak Zaman Belanda, Jembatan Mrican di Kediri akan Ditutup Total
- Digeruduk Massa, Jembatan Mrican Kediri Akhirnya Dibuka
Baca Juga: Bupati Kediri Tinjau Kesiapan Jembatan Jongbiru Jelang Difungsikan
Sedangkan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Kediri, Hari Wahyu mengatakan kondisi jembatan sudah rusak dan ditutup. "Kami sudah melakukan monitoring dan langkah pengamanan jembatan, karena sebelumnya jembatannya sudah rusak," jelas Wahyu.
Sedangkan terkait keinginan warga yang berharap pemerintah segera membangun dan memperbaiki jembatan Mrican, Wahyu akan melaporkan hal tersebut. Namun saat ini jembatan tersebut masih menjadi hak milik Pabrik Gula Mrican.
"Kami akan melaporkan keinginan warga, tapi kan ini masih jadi hak milik pabrik, dan saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan PG Meritjan," tandas Hari.
Baca Juga: Jembatan Jongbiru Beroperasi Awal Juli 2024
Hari juga akan melakukan pengawasan jika warga ingin menggunakan perahu untuk penyeberangan, pasalnya mengingat debit air yang masih tinggi. “Kami tidak bisa melarang, namun kami tetap melakukan pengawasan, karena penyebrangan dengan menggunakan perahu tersebut tidak memiliki pengamanan,” tandasnya.
Diketahui jembatan peninggalan zaman belanda tersebut sudah sangat lama dipakai oleh pihak Pabrik Gula maupun warga, guna melakukan aktivitas. Dan berdasarkan prasasti marmer yang masih menempel sisi timur pagar jembatan menunjukkan bangunan jembatan itu diresmikan pada 15 Oktober 1898. Prasasti yang masih terawat bagus itu tertulis, De Eerste Steen Gelegd Door, Marie Cornelie De Rueter De Wildt, 15 October 1898.
Sebenarnya jembatan sepanjang 150 meter dengan lebar 3 meter tersebut sudah ditutup oleh pihak PG semenjak 1 Desember 2015, namun akhirnya warga melakukan demo dan menuntut dibuka kembali jembatan tersebut. Akhirnya jembatan dibuka dengan jaminan tanpa menuntut ke pihak PG apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. (rif/rev)
Baca Juga: Dinas PU Bina Marga Jatim Targetkan Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Tuntas Mei 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News