KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan Jembatan Jongbiru, yang menjadi penghubung Kabupaten Kediri dengan Kota Kediri, terus dikebut.
Proyek yang sekaligus sebagai jalur penyangga menuju Bandara Internasional Dhoho itu, ditarget selesai pada bulan Mei 2024.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jembatan itu dilakukan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, pada tanggal 23 November 2023.
Menurut Dhito, sapaan putra Menseskab Pramono Anung tersebut, jembatan dengan panjang 133 meter ini merupakan konektivitas penyangga menuju akses bandara.
Selama kurang lebih 6 tahun, jembatan yang sebelumnya juga digunakan oleh PG Mrican untuk jalan lori pengangkut tebu itu terputus.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Masyarakat yang hendak lewat dari arah timur atau barat harus berputar menuju Jembatan Semampir.
Dhito berharap ketika tol dan bandara beroperasi, jembatan itu dapat mempercepat akses masyarakat. Sehingga bisa memangkas jalan mobilitas dan menunjang distribusi ekonomi.
"Saya berharap proses pembangunan eks Jembatan Mrican ini bisa tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan target dan rencana yang telah ditentukan," ucapnya.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Seperti diketahui, proyek pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBN tahun anggaran 2023 dan 2024 sebesar Rp25 miliar. Konstruksi jembatan tersebut menggunakan rangka baja.
Pantauan di lapangan, konstruksi tiang penyangga jembatan sudah terpasang dan pekerja terus bekerja untuk mengejar target.
Rohmad, salah satu warga Jongbiru, mengatakan bahwa proyek pembangunan jembatan Jongbiru ini memang ditargetkan selesai pada bulan Mei 2024 ini.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Tapi, Rohmad memperkirakan target itu tidak bisa dipenuhi, mengingat saat ini lagi musim hujan.
Bisa saja proses pembangunan terkendala oleh musim hujan dan Sungai Brantas sewaktu-waktu juga bisa meluap.
"Saya dengar targetnya diundur sampai bulan Agustus 2024. Pokoknya tahun ini harus selesai, begitu informasi yang saya peroleh dari pekerja proyek," kata pria yang mempunyai warung makan itu, Minggu (7/1/2024).
Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang
Menurut Rohmad, demi pembangunan jembatan dan pelebaran jalan ini, rumah tinggalnya harus mundur sejauh 11 meter, karena rumahnya memang terletak persis di ujung jembatan sisi timur. (uji/van).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News