GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik menggelar kirab budaya dalam rangka memperingati HUT Pemkab Gresik ke-43 dan Hari Jadi Kota Gresik ke-530 tahun 2017, Kamis (9/3) besok. Kegiatan tersebut akan diramaikan 120 pasukan berkuda. Karena itu, dipastikan jalan-jalan protokol di kota Gresik akan macet.
"Atas nama pemerintah, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jalan di Gresik yang mengalami kemacetan. Karena kami sedang merayakan kirab budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun Gresik yang ke 530," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Gresik Suyono, Rabu (8/3).
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Seperti tahun sebelumnya, kirab budaya diawali dengan sebuah fragmen sejarah yang mengisahkan penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) di Masjid Sunan Giri (Kompleks Makam Sunan Giri).
Setelah penobatan, selepas Salat Dhuhur atau sekitar pukul 13.00 WIB, Prabu Satmoto yang diperankan oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto akan dikirab menuju Pendopo Bupati Gresik (Alun-Alun Gresik).
Suyono lebih jauh menyatakan, ada 120 pasukan berkuda yang akan iring-iringan dengan meramaikan jalanan mulai Jalan Sunan Giri-Jalan Dokter Sutomo-Jalan Jaksa Agung Suprapto-Jalan Pahlawan- dan berakhir di Alun-Alun Gresik.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Pasukan berkuda itu selain sebagai penarik tiga kereta kencana yang dinaiki Bupati beserta pejabat Forkopimda, juga kuda-kuda tersebut menjadi tunggangan para Camat. "Ada 18 kecamatan yang masing-masing kecamatan akan membawa enam ekor kuda. Selain dinaiki Camat, kuda-kuda itu ada juga yang dinaiki para Kepala Desa," jelasnya.
Ditambahkan Suyono, pada kirab Kamis (9/3), ada tiga budaya daerah yang akan berpartisipasi pada acara kirab masing-masing dari Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.
Maksud diadakan acara yang setiap tahun dilaksanakan setiap merayakan HUT Kota Gresik yaitu penobatan Prabu Satmoto dan kirab. "Penobatan Prabu Satmoto terjadi pada 9 Maret 1487, kejadian itulah yang direkontruksi kembali. Tujuannya, agar generasi yang sekarang lebih memahami sejarah berdirinya kota Gresik yang seiring dengan penobatan Prabu Satmoto atau Sunan Giri," pungkas Suyono. (hud/rev)
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News