LUMAJANG (bangsaonline) - Penyebaran agama Islam di Kabupaten Lumajang dibuktikan dengan berdirinya Masjid Baitur Rahman di Dusun Munder, Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Lumajang. Masjid Baitur Rahman adalah masjid tertua di kota pisang, Masjid tersebut dibangun sekitar tahun 1912 oleh Kiai Usman.
Berdasarkan cerita dari Sekretaris Takmir Masjid Baitur Rahman, Mohammad Sali (25), konon pada tahun 1912 di bangun sebuah Mesjid yang bangunannya hanya pondasi saja, tiang bambu, dan beratapkan daun kelapa.
Baca Juga: Banyak Masjid di Indonesia Tak Terjaga Kesuciannya Gegara Ngepel Lantai Masjid Pakai Alat Pel WC
" Mesjid ini adalah mesjid yang pertama kali di bangun di Desa Tukum, dengan pendirinya bernama Kiai Usman. Dan beliau wafat pada tahun 1928, namun Masjid tersebut belum bernama," katanya, kemarin Sabtu (05/07).
Kemudian pada generasi ke-2, Mesjid tersebut di bangun lebih bagus, bertembok, Masjid dijadikan Pondok Pesantren. Pondok Pesantren yang digagas dioleh Kiai Syukhaimi pada tahun 1930 ini di beri nama dengan Pondok Pesantren Torekho Nakhsofandi.
" Pada saat itu bisa di bilang kejayaan Pondok Pesantren ini, karena ada sekitar 650 Santri yang belajar disini, sedangkan pendiri pondok tersebut Kiai Syukhaimi wafat pada tahun 1957 yang kemudian diteruskan oleh putranya," ungkapnya.
Baca Juga: Ketua MUI Pusat: Masjid-Mushalla Jangan Dijadikan Tempat Kampanye Politik
Pada generasi ke-3Pondok pesantren Torekho Nakhsofandi yang dikelola oleh putra Kiai Syukhaimi yang bernama Kiai Ismail. Namun, Kiai Ismail hanya bisa mengelola Pondok Pesantren selama 6 bulan saja, dikarenakan beliau sakit dan wafat. " Setelah itu tidak ada lagi generasi yang meneruskan. Semenjak itu Santri di Pondok Pesantren sudah mulai berkurang dan habis," terangnya.
Lebih jauh Muhammad Sali menceritakan, setelah meninggal Kiai Ismail, tidak ada yang mengurusi Masjid yang dijadikan Pondok Pesantren selama 3 tahun, Pada tahun 1960, ada tokoh ulama dari Desa Tukum yang bernama Kiai Ashari, beliau mengelola mesjid ini, dan hanya di pakai untuk beribadah saja untuk warga sekitar. " Dan mesjid ini diganti dengan nama Mesjid Baitur Rohman," tambahnya.
Jejak sejarah masjid ini masih bisa ditemukan di sini. Masjid Baitur Rahman adalah salah satu mesjid tertua dan mempunyai nilai sejarah, dengan postur bangunan yang antik berumur 102 tahun.
Baca Juga: Fokus Kesejahteraan Jemaah, Pengurus DMI Kota Malang Gelar Studi Tiru ke Gresik
Tembok dan struktur bangunan Masjid tersebut masih sama dengan bentuk aslinya. Di halaman mesjid sebelah barat terdapat makam dari keluarga pendiri Masjid tersebut dari berbagai generasi penerusnya.
Disamping itu, bangunan Masjid masih kental dengan postur bangunan tua, di dalam mesjid ini sangat unik sekali. Karena didalam ruangan Masjid terdapat 7 ruangan, 31 kerangka pintu di sudut-sudut mesjid, dan 9 jendela. Selain itu juga terdapat bedug tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News