Minimalisir Kecelakaan, Polres Nganjuk Ajak Pelajar Budayakan Gowes

Minimalisir Kecelakaan, Polres Nganjuk Ajak Pelajar Budayakan Gowes Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sudono saat memberikan arahan kepada para pelajar yang ikut pelaksanaan operasi simpatik dengan menggunakan sepeda. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Guna mengurangi angka kecelakaan bagi pelajar yang sering terjadi dalam berlalu lintas, Polres Nganjuk mengajak agar siswa-siswi melestarikan budaya Gowes (bersepeda). Pencanangan gowes untuk pelajar ini merupakan salah satu kegiatan kepolisian dalam menyukseskan program Operasi Simpatik 2017.

Kegiatan ini ditandai dengan diadakannya gowes bareng bersama para pelajar yang ada di Kabupaten Nganjuk, dengan dipimpin langsung Kapolres Nganjuk, AKBP Joko Sudono. Kepala Dinas Pendidikan Dra Widyasti Sidhartini MSi turut ikut gowes dalam acara tersebut.

Kapolres mengatakan, budaya gowes sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, kondisi saat ini di kalangan pelajar sudah memudar bahkan nyaris hilang. Padahal, dalam catatan, tidak pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan sepeda.

“Saya berkeyakinan bahwa bersepeda lebih terjamin keselamatan bagi pelajar,” kata Joko, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/03).

Berdasarkan data yang ada di kepolisian, dari total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015-2016, setidaknya 30 persennya melibatkan pelajar baik di tingkat SMP maupun SMA. Belum lagi adanya tindakan kriminal terkait perampasan kendaraan bermotor. Hal tersebut terjadi salah satu faktornya adalah karena penggunanya masih sekolah.

"Dengan budaya gowes setidaknya mengurangi pelanggaran berlalu lintas serta meminimalisir kecelakaan dan pidana kejahatan pencurian kendaraan bermotor," ajak Kapolres.

Kapolres menjelaskan tujuan operasi ini. Yakni, pertama, untuk mewujudkan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar dengan indikator menurunnya jumlah kecelakaan lalu lintas, baik kualitas maupun kuantitas. Kedua, meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Kemudian yang ketiga, agar terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan membangun opini melalui penegakan hukum lalu lintas secara proporsional dan profesional.

“Opini yang kita bangun menjaga keselamatan pelajar dan membangun karakter, dan memperkenalkan bersepeda lebih sehat dan selamat,” jalas Joko.

Sedikitnya 100 pelajar yang ikut dalam kegiatan ini, baik dari tingkat SD, SMP, dan SMA di Kota Nganjuk.

Siska, salah seorang pelajar SMP, mendukung kegiatan ini. Dirinya mengaku lebih menyukai bersepeda jika pergi ke sekolah, daripada diantar orang tua menggunakan kendaraan bermotor.

"Saya lebih senang bersepeda bersama teman-teman, walaupun teman bersepeda saya ada yang sudah SMA. Bersepeda lebih santai dan sehat," kata Siska.

Menurutnya, dengan bersepeda, dirinya bisa lebih mengontrol diri, terutama saat melewati jalan besar. "Jika bermotor terkadang masih kurang terkontrol," akunya.

Hal senada juga disampaikan, Irfan, pelajar SMA. Dirinya juga punya motor, tapi lebih memilih bersepeda, “Yang pasti saya nyaman dan sehat. Jika naik motor terlambat dikit aja sudah ngebut,” katanya.

Menurutnya, kebanyakan siswa yang menggunakan motor adalah mereka yang lebih mengedepankan gengsi dari pada keselamatan jiwanya. (bam/rev)