BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pasca diluncurkan sejak tahun 2016 lalu, hingga saat ini baru sekitar 3.000 hektare atau hanya 10 persen lahan pertanian di Kabupaten Blitar yang diikutkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Eko Priyo Utomo tidak membantahnya.
Baca Juga: Kantor Perhutani Blitar Digeruduk Ratusan Petani, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa KKN
Menurutnya, dari total 31.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Blitar, memang baru sekitar 10 persen yang sudah ikut AUTP. Kata Eko, meski baru sedikit dari total luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar, namun angka tersebut sudah termasuk angka yang cukup tinggi. Pasalnya, program AUTP baru berjalan belum genap setahun. Selain itu, saat ini Pemkab Blitar melalui Dinas Pertanian juga masih terus mensosialisaikan program tersebut kepada para petani di Kabupaten Blitar untuk ikut program.
"Ini kan program baru jadi wajar jika yang ikut juga belum terlalu banyak, namun kita optimis nanti akan banyak petani yang mengikuti program ini karena kita juga terus sosialisasi," papar Eko Budi Winarso, Minggu (19/03).
Eko menambahkan, jika dengan ikut AUTP, petani akan sangat diuntungkan. Sebab, petani tidak perlu khawatir jika gagal panen karena berbagai faktor, seperti serangan hama, cuaca atau pun bencana kekeringan dan banjir.
Baca Juga: Peringatan Hari Tani Nasional di Blitar, Diwarnai Aksi Demo, Teatrikal, dan Saling Dorong
"Tentunya petani akan diuntungkan, karena mereka sudah memiliki penjamin jika gagal panen karena sebab tertentu," imbuhnya.
Lanjut Eko, asuransi ini juga tidak memberatkan para petani di Kabupaten Blitar. Karena selama masa tanam premi yang dibayarkan hanya Rp 36 ribu per hektar. Sedangkan rata -rata petani hanya memiliki 0,7 hektar. Sehingga hanya membayar premi sekitar Rp 6 sampai Rp 15 ribu per bulannya.
"Klaim yang didapat mencapai Rp 6 juta per hektarnya. Klaim akan diberikan jika kerusakan atau gagal panen lebih dari 70 persen," pungkasnya. (blt1/tri/rev)
Baca Juga: Mentan: Blitar Bisa Jadi Pionir Daerah Multi Komoditi Pertanian Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News