KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan penyandang disabilitas dan juga relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri dilatih dalam menghadapi bencana. Sebab, saat bencana terjadi, ada simbol-simbol tertentu bagi kaum disabilitas untuk siap siaga.
Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah yang membuka langsung acara ini menyampaikan bahwa Bimtek Pemberdayaan Masyarakat dalam tanggap darurat bencana di Kota Kediri ini untuk mengurangi risiko bencana. Sehingga, di saat kondisi bencana, masyarakat dapat melakukan penanganan bencana sendiri sebelum bantuan datang.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
“Dengan kondisi seperti ini dan cuaca seperti ini maka ketika ada bencana bukan kita menolak bencana, tapi memang kita bisa menghadapi resiko sedini mungkin karena ilmu yang sudah didapatkan. Karena bencana datang kita tidak bisa menolaknya,” ujarnya, Senin (20/3).
Menurut Wawali, para penyandang disabilitas harus diperlakukan sama, terutama saat bencana terjadi, mereka juga harus mempunyai respon sendiri.
“Para penyandang disabilitas harus diperlakukan sama dan wajib diberi pelatihan dalam penanggulangan bencana karena penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan orang normal pada umumnya dalam rangka untuk mengurangi resiko bencana agar mereka siap menghadapi,” ujar Ning Lik.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Wakil Wali Kota berharap dengan adanya pelatihan ini, ketika terjadi bencana, penyandang disabilitas tahu cara menghadapi resiko bencana.
“Ketika ada bencana mereka sudah tidak merepotkan orang normal lagi dan siap untuk menghadapi resiko dari bencana itu,” harap Ning Lik.
Pada kesempatan itu, Kepala BPBD Kota Kediri, Samsul Bahri optimistis, dengan adanya pelatihan ini ketika terjadi bencana maka para penyandang disabilitas semakin tahu cara menghadapi risiko bencana.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
"Bahkan ketika ada bencana, mereka sudah tidak merepotkan orang normal lagi dan siap untuk menghadapi risiko dari bencana itu," katanya.
Dalam agenda bimbingan teknis (Bimtek) kali ini hadir Wakil Walikota Kediri Lilik muhibbah, Sekretaris Daerah Budwi Sunu HS, Kepala Pelaksana BPBD Samsul Bahri, Ketua Gerkatin Yuyun, dan Perwakilan SD Betet yang merupakan SD inklusif. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News