KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 39 kepala keluarga (KK) tuna wisma yang menghuni barak penampungan di Kelurahan Semapir Kota Kediri, bakal terusir. Ini, menyusul rencana Pemkot yang akan mengubah barak penampungan itu, menjadi panti asuhan. Program itu, bakal direalisasikan tahun ini.
”Barak penampungan harus kosong dari penghuni. Hanya saja, kami masih mencari solusi penyelesaiannya, karena mereka tidak mau dipindah,” ujar Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Kediri, Triyono Kutut, Senin (20/3).
Baca Juga: Hadiri Media Gathering, Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kolaborasi Pemkot dan Insan Media
Para penghuni barak penampungan itu, adalah pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal alias tuna wisma. Kebanyakan, mereka adalah gelandangan yang dijaring oleh petugas Satpol PP dari jalanan, dan menetap di sana cukup lama. Sebagai barak penampungan, seharusnya mereka hanya beberapa bulan saja menempati. Namun faktanya, ada yang sampai turun temurun ke anak cucunya.
Selama menempati barak, penghuni tidak dibebani apapun. Biaya listrik, sampai perawatan bangunan, semuanya ditanggung Pemkot Kediri melalui APBD. Bahkan, untuk kebutuhan makanan, mereka juga dapat bantuan dari pemerintah.
Sukidi, Ketua RT 28 RW 6 Kelurahan Semampir mengaku pasrah, jika barak itu akan difungsikan untuk kepentingan pemerintah daerah. Dia memastikan, hampir seluruh penghuni belum mengetahui rencana perubahan barak menjadi panti asuhan.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Pantauan di lokasi, bangunan barak penampungan sudah mulai rusak. Beberapa los di sebelah barat, atapnya hancur dan tidak dihuni. Sementara puing puing kerusakan bangunan berserakan. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News