Spanduk Bupati Jombang Diduga Tak Berizin Bertebaran di Fasum, Satpol PP: Itu Pelanggaran

Spanduk Bupati Jombang Diduga Tak Berizin Bertebaran di Fasum, Satpol PP: Itu Pelanggaran

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Spanduk dan banner bergambar Bupati Jombang Nyono Suharli dengan tulisan 'Nyono Kita' yang tersebar di sejumlah titik di kawasan Jombang, diduga melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 tahun 2010 tentang Ketertiban Umum.

Pemasangan spanduk itu tersebar di sejumlah titik-titik strategis. Pantauan di lapangan di simpang empat Kecamatan Kabuh, di Ruang Terbuka Hijau Mojoagung, Simpang empat Ngoro, Simpang empat Wahid Hasyim Basuki Rachmat dan sejumlah titik strategis lain, terpasang spanduk tersebut.

Baca Juga: 15.000 Pincuk Sego Kikil Kuliner Khas Jombang Pecahkan Rekor Muri

Pemasangan ini pun langsung mendapat sorotan dari Aan Anshori Direktur Lingkaran Indonesia untuk Keadilan (LinK). Menurutnya, minimnya tindakan yang dilakukan penegak Perda, tidak lain akibat adanya intervensi kekuasaan politik.

"Di sini jelas, Bupati tampak mabuk Pilkada. Begitu bernafsu mengejar ambisi politiknya sehingga rela memberi contoh jelek seperti itu,” tegasnya kepada awak media," kecam dia.

Kepala Bidang Bidang Keamanan dan Ketertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jombang, Ali Arifin, ketika dikonfirmasi menyatakan pemasangan spanduk di tempat-tempat yang menjadi fasilitas umum adalah bentuk pelanggaran Peraturan Daerah.

Baca Juga: Gelar Apel Pasukan, Linmas Jombang Siap Wujudkan Pemilu 2024 Aman Damai

Meski ada spanduk yang berizin, lanjut Ali, jika penempatannya di lokasi yang mengganggu fasilitas umum, maka bisa dilakukan penertiban.

“Terkait pemasangan spanduk tersebut kami tidak pandang bulu, secepatnya kita akan melakukan koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) yang menaungi soal perizinan tentang ada atau tidaknya spanduk tersebut. Jika tidak ada izinnya, maka akan kita copot,” terangnya.

Terpisah Syaiful arief salah satu relawan tim Nyono Kita yang dihubungi menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Jombang atas ketidaknyamanan atas pemasangan spanduk tersebut.

Baca Juga: Percepat Target Partisipasi Peserta JKN di Jombang, BPJS Kesehatan Rilis Program PESIAR

“Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Jombang atas ketidaknyamanan atas pemasangan spanduk 'Nyono Kita'. Ke depan masukan dan sarannya akan kami jadikan bahan evaluasi untuk menjadi lebih baik,” terang Arief, Kamis (30/3/2017).

Ditegaskan, pemasangan spanduk 'Nyono Kita' adalah murni inisiatif dari relawan independen dan terlepas dari Bupati Jombang Nyono Suharli.

Diceritakan, Nyono Kita merupakan sekumpulan anak muda yang bertekad mengusung dan memenangkan Nyono sebagai Bupati Jombang periode kedua. Ihwal terbentuknya Nyono Kita karena rasa kepedulian akan Jombang.

Baca Juga: Kabupaten Jombang Pecahkan Tiga Rekor Muri Sekaligus

"Tim ini independen dan tidak ada hubungan dengan partai manapun. Dengan mengusung jargon membangun Jombang bermartabat menuju Masyarakat Sejahtera diharapkan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi Jombang," sambungnya.

“Jadi kami tegaskan kembali Nyono Kita termasuk pemasangan baliho adalah inisiatif kami sendiri, tidak ada hubungan dengan Bupati Jombang. Jadi kalau kemudian ada tudingan bahwa kami mendapat dukungan politik sehingga bisa sewenang-wenang itu salah besar,” pungkasnya. (dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO