GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rombongan Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) RI berkunjung ke PT. WNI (Wilmar Nabati Indonesia), di Desa Indro Kecamatan Kebomas, Jumat (31/3). Rombongan yang berjumlah sekitar 120 orang tersebut belajar banyak soal kelapa sawit untuk berbagai produk.
Presdir PT. Wilmar Nabati Indonesia, Eric Tjiah, di hadapan para Dubes (Duta Besar) dan Diplomat RI memaparkan, bahwa produk yang dihasilkan oleh PT. WNI dari bahan baku kelapa sawit sangat banyak. Di antaranya, minyak, sabun, bahan bakar pengganti avtur dan lainnya.
Baca Juga: Pastikan Stok Aman, Kapolres Gresik Tinjau Gudang Distributor Minyak Goreng
"Perusahaan kami juga membuat cokelat dari bahan baku kelapa sawit tersebut," jelasnya.
Eric Tjiah menambahkan, banyak masyarakat yang belum tahu kalau produk yang dihasilkan PT. WNI dari bahan baku kelapa sawit. Mereka menganggap kalau bahan baku tersebut hanya bisa digunakan untuk sabun dan minyak.
"Pernah kami dikunjungi oleh para pelajar. Ketika kita tanya kelapa sawit bisa digunakan untuk apa saja, mereka jawabnya untuk sabun dan minyak. Padahal, tidak hanya untuk itu," terangnya.
Baca Juga: Bantu Pemerintah Stabilkan Harga, PT Wilmar Salurkan Minyak Goreng ke Penjuru Nusantara
Sementara Humas PT. WNI Hartono mengatakan, kedatangan rombongan Kemenlu RI ingin mengenal berbagai produk hasil PT. Wilmar yang masuk unilever. Sebab, produk-produk tersebut adalah masuk pangsa eksport.
"Hingga saat ini, PT.WNI telah mengeluarkan sebanyak 35 jenis produk," tuturnya.
Produk dimaksud di antaranya, lipstik, sabun, minyak, obat batuk, bahan bakar pesawat terbang pengganti avtur, sabun, bio diesel, dan produk lainnya.
Baca Juga: Gubernur Bersama Forkopimda Jatim Didampingi Bupati Gresik Sidak Minyak Goreng di Wilmar
Kebanyakan dari 35 produk tersebut, lanjutnya, 70 persen pangsa pasarnya eksport. Sedangkan sisa 30 persennya pasarnya domestik.
Ditegaskan dia, 30 persen pasar domestik itu seperti minyak goreng. "Mengapa pangsa pasar domestik cuma dikasih porsi 30 persen, karena banyak home industri yang membuat produk sama," paparnya.
Terkait dengan produk bahan bakar minyak pengganti avtur, Hartono menambahkan bahwa produk ini belum bisa sukses 100 persen, termasuk pemasarannya. "Masih kalah dengan bio diesel," pungkasnya.(hud/rev)
Baca Juga: Wilmar Gelar Bazar Minyak Goreng Satu Harga, 1.000 Liter Ludes Kurang dari 2 Jam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News