BNPT: Waspadai Baiat Melalui Medsos

BNPT: Waspadai Baiat Melalui Medsos Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme () meminta masyarakat waspada dengan pembaiatan untuk bergabung dengan kelompok radikal atau teroris dengan melalui media sosial. Pasalnya, saat ini, pembaiatan tidak harus bertemu tatap muka dengan pimpinannya.

Dalam mensosialisasikan tentang hal tersebut, memanfaatkan momen Harlah Muslimat NU yang ke-71 di Kota Kediri, untuk sosialisasi pencegahan terorisme dan radikalisme kepada ribuan ibu, yang tergabung dalam muslimat NU di wilayah Kediri, yang digelar di GOR Jayabaya Kota Kediri, Minggu (2/4)

Baca Juga: Terima Pin Emas BNPT 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perangi Paham Radikal dan Terorisme

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme () Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, masyarakat harus lebih waspada dengan pembaiatan melalui media sosial ini. Dari pengamatan , virus terorisme ini sudah masuk wilayah Jawa Timur.

"Ini adalah salah satu bagian dari antisipasi tentang radikalisme, karena sekarang pembaiatan tidak harus tatap muka, sekarang melalui medsos bisa," ungkapnya.

Suhardi mengatakan, cara mereka menyebarkan melalui medsos dengan menyebarkan muatan negatif dengan ayat-ayat yang mereka anggap benar secara intens, sehingga ketika mereka secara terus menerus dicekoki dengan muatan yang menggunakan ayat, mereka akan percaya dan akan melakukan komunikasi secara intens dengan paham radikalisme ini.

Baca Juga: Bahas Premanisme dan Radikalisme, UBS PPNI Mojokerto Gelar Kuliah Pakar

"Dan antisipasi pembaiatan melalui medsos ini kita, ada kontra narasi dan kontra propaganda, sehingga jika ada muatan negatif kita bisa konter dengan kontra narasi, dan ini dengan ahli agama dan pakar yang kita miliki," terangnya pada wartawan.

Dalam mengantisipasi pembaiatan melalui media sosial, selain memiliki media untuk kontra narasi pihaknya menggandeng satgas Kominfo untuk membendung maraknya konten yang bemuatan negatif dengan menggunakan ayat yang dianggap oleh golongan radikalisme benar. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO