
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Insiden kecelakaan kerja terjadi Selasa (4/4). Teguh Heru Subandono (32), seorang kuli bangunan yang bekerja di Perumahan Kahuripan Nirvana Village (KNV) Blok CA 3A/12B tewas kesetrum aliran listrik bertegangan tinggi. Lelaki 32 tahun itu meregang nyawa ketika hendak mengecat tembok rumah milik Suharto.
Teguh baru sehari bekerja di sana. Dia dan temannya, Supaat (38) diminta pemilik rumah untuk mengecat ulang tembok luar lantai dua. Mereka sejatinya harus mulai bekerja pukul 08.00. Namun, saat kejadian ternyata Supaat telat datang.
Nah, petaka terjadi beberapa saat setelah korban datang. Teguh seorang diri mengangkat tangga aluminium sepanjang empat meter. Warga Desa Kendalsewu, Tarik, tersebut tidak memperkirakan bagian atas tangga yang dibawanya. “Ujung atas tangga menyentuh kabel,” kata Kanitreskrim Polsek Sidoarjo Kota Ipda Sukarno.
Spontan aliran listrik mengaliri tubuh korban. Teguh terpental ke lantai sembari berteriak kencang. Dia lantas tidak sadarkan diri. Supaat yang baru datang sempat mendengar suara teriakannya. Warga Desa Kalimati, Tarik, itu meminta bantuan pemilik rumah dan warga sekitar.
Mereka membawa korban ke RS Delta Surya Sidoarjo. Teguh sempat mendapat penanganan medis. Dia dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) sebelum akhirnya meregang nyawa. Kejadian itu lantas dilaporkan ke Mapolsek Sidoarjo Kota.
Sejurus kemudian, polisi tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Mereka melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Termasuk, Supaat dan Suharto. Di lokasi kejadian, petugas juga mengamankan tangga yang dipegang korban ketika tersengat aliran listrik.
Selanjutnya, polisi membawa jasad korban ke RSUD Sidoarjo untuk keperluan visum. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa Teguh mengalami sejumlah luka karena listrik yang mengaliri tubuhnya. Misalnya, jari-jari tangan yang lecet karena sengatan saat membawa tangga. Juga, bagian telapak kaki dan pahanya.
“Nyawanya tidak terselamatkan meski telah mendapat pertolongan di rumah sakit,” ujar Sukarno. (cat/rev)