GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ternyata lahan siap bangun yang dibutuhkan untuk kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial Ports and Estate) di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik belum sepenuhnya tersedia. Dari kebutuhan lahan siap bangun seluas 3.000 hektar, 1400 hektar di antaranya belum dibebaskan. Proyek kawasan terpadu yang dimulai tahun 2014 tersebut, hingga tahun 2017 ini baru siap 60 persen lahan yang siap bangun atau kisaran 1.600 hektar.
Meski begitu, Head of Marketing & Tenant Relation PT. BKMS (Berkah Kawasan Manyar Sejahtera) Sianny Indrawati menyatakan optimis lahan tersebut segera tersedia.
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
"Yang menguntungkan kami dalam pembebasan lahan di sini karena wilayah pertambakan. Jadi gak banyak kendala," tegasnya.
Sianny mengklaim, saat ini invenstor terus berdatangan untuk menancapkan investasinya di kawasan JIIPE. Untuk itu pihaknya terus berupaya untuk membebaskan sisa lahan yang dibutuhkan.
Ia mengungkapkan, harga tanah di JIIPE saat ini senilai Rp 2,2 juta per meter dengan status HGB (Hak Guna Bangunan) murni. "Nantinya setiap 20 tahun diperpanjang," terangnya.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
Hingga saat ini, kata Sianny, sudah ada sejumlah perusahaan besar yang siap menancapkan investasinya di JIIPE. Perusahaan itu di antaranya, Pabrik Pupuk dari Malaysia, Sari Roti, dan pabrik kosmetik.
"Perusahaan-perusahaan tersebut dalam waktu dekat akan membangun konstruksi. Selain kawasan industri, di JIIPE juga akan dibangun kawasan perumahan mulai tipe menengah hingga elit. Kami akan menyiapkan lahan 1.000 kavling," pungkasnya. (hud/dur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News