TUBAN, BANGSAONLINE.com - Marsuti, pemilik ladang jagung yang lahannya digunakan baku tembak antara teroris dan polisi di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ternyata mengaku hingga kini masih trauma. Sebab, peristiwa itu terjadi saat dirinya tengah berada di ladang untuk mencari rumput.
"Masih takut, kalau kejadian kemarin terulang kembali," ucapnya dengan logat Jawa kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (13/4), setelah menerima bantuan dari Polres Tuban.
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Tangkap 6 Terduga Teroris di Jatim, Salah Satunya Ustadz Azhari
Sebelum menerima bantuan Polres Tuban, Marsuti juga mendapatkan santunan dari Pemerintah Kabupaten Tuban. Untuk bantuan dari Polres Tuban, yang diberikan adalah sejumlah uang tunai, pupuk, serta benih jagung. Rinciannya, 10 karung pupuk berbagai varian, yakni 4 karung pupuk jenis Urea, 4 karung pupuk jenis Petroorganik, dan 2 karung pupuk jenis Phonska, dan 10 kilogram benih jagung.
Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad menyampaikan, kegiatan ini merupakan satu bentuk kepedulian kepolisian terhadap warga yang terdampak langsung terjadinya penggerebekan teroris, Sabtu (8/4) kemarin.
"Ini merupakan bentuk rasa empati terhadap masyarakat yang terimbas proses penangkapan kemarin," ucap Kapolres kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (13/4).
Baca Juga: Diduga Terpapar Paham Radikal, Pria Asal Lamongan Disergap Polisi di Tuban
Sementara untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami oleh Marsuti dan masyarakat lainnya, Kapolres menyampaikan pihaknya ke depan akan menghadirkan psikiater. "Tentu ada rasa trauma yang dialami oleh masyarakat, sehingga nanti akan kita datangkan psikiater untuk menghilangkan rasa takut warga," pungkasnya. (gun/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News