?
Kabag Pemerintahan, Yusuf Anshori menunjukkan SMS penipuan kepada Kasubag Humas, Driatmiko Herlambang.syuhud/BANGSAONLINE
GRESIK (bangsaonline) - Dua pejabat Pemkab Gresik, yakni Kasubag Pemerintahan, Yusuf Anshori dan Camat Duduksampeyan, Hari Syawaludin, nyaris jadi korban penipuan via SMS (short messages service). Namun, kedua pejabatitu bisa lolos dari penipuanusai menelepon kepada para korban yangdicatut namanya untuk penipuan.
Kasus itu pertama kali menimpaYusuf Anshori. Bermula ketika ada panggilan masuk. Karena nomor panggilan tidak dikenal, Yusuf tidak segera menerima. Sampai beberapa kali akhirnya Yusuf mengangkat telepone tersebut.
Di ujung telepon, terdengar suara seorang laki-laki yang mengenalkan diri bernama Yudi. Karena dia mengaku anggota pers yang bertugas di Gresik, Yusuf mengingat-ingat nama itu. "Saya kan banyak kenal dengan teman-teman pers, " katanya saat mengadu ke Bagian Humas Pemkab Gresik, Jumat ((11/7). Orang yang mengaku bernamaYuditersebut mengatakan bahwa temannya anggota pers yang bernama Didik Purwanto sedang sakit tumor di RS Dr Sutomo Surabaya.
Mendengar kabar tersebut, Yusuf sempat kaget. Lalu Yusuf mengkonfirmasi ulang tentang orang yang bernama Didik tersebut. “Didik ketua Wartawan Gresik itu?"tanya Yusuf spontan. Jawaban di seberang telepon pun membenarkan.
Setelah itu Yusuf menerima SMS berbunyi: "tlng jenengan bantu sak mampunya mas Didik Pak M Yusuf Ansori kshn oprasi tumor otak di rs dr soetomo sby. Lwtkan no rek mas Didik sdri Pak, biar tau kluarganya. BCA. 0331609748 a/n Didik Purwanto. Tks byk Pak. Smg byk rejekinya. Amin. Slm dr rekan2 pers.bls. " Itu bunyinya, " terangnya.
Menurut Yusuf, setelah membaca sms tersebut memang ada rencana mau transfer, tapi karena sibuk maka rencana itu ditunda. Namun dari pihak penelepon sepertinya mengejar terus setelah dijanjikan mau ditransfer. Dia sampai menelepon sebanyak 41 panggilan dan sms sebanyak 37 sms. Dari 41 panggilan tersebut, 4 kali Yusuf sempat menerima panggilan tersebut. Dalam telepon maupun sms, dia menanyakan kapan ditransfer? Apakah sudah ditransfer? Disinilah kecurigaan muncul. Maka Yusuf memastikan si penelepon tersebut adalah penipu.
Merasa usahanya gagal, si penelepon mengirimkan beberapa sms yang bernada kemarahan. Sms tersebut isinya menghujat, menyumpah-nyumpah dan melontarkan kata-kata kotor yang lain kepada Yusuf.
Kasus serupa juga dialamiCamatDuduksampeyan, Hari Syawaludin. Dia juga mengakumenerima telepon dari seseorang yang sama persis dialami Kabag Pemerintahan. "Modusnya sama, kalimatnya yang tertera pada sms juga sama. Saya yakin penipuan ini dilakukan oleh satu orang,"kataKabag Humas Pemkab Gresik, Suryo Wibowo.











