HKTI Pertahankan Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional

HKTI Pertahankan Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional Bambang Rianto

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Produksi padi di Jawa Timur tahun lalu mencapai 6,36 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah itu terbesar di Indonesia, bahkan mencapai dua kali lipat produksi padi Jawa Tengah sebesar 3,32 ton. Tak salah kalau Jawa Timur mendapat predikat lumbung pangan nasional. Namun ke depan, tak mudah mempertahankan predikat tersebut. Hal itu diakui Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia () Jatim, Bambang Rianto.

Bambang mengakui banyak faktor yang menjadi tantangan untuk mempertahankan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional. Di antaranya cuaca ekstrem dan makin menyusutnya lahan pertanian karena tergerus pembangunan. Terlebih kebutuhan akan permukiman semakin meningkat yang tentunya tak lepas dari kebutuhan lahan. Karena itu, anggota DPRD Jatim itu berharap ada regulasi untuk memproteksi agar lahan produksi tidak berpindah tangan kepada developer.

Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program

“Keberadaan lahan produktif apalagi lagi pertanian harus diproteksi agar tidak menyusut. Karena itu harus ada regulasi agar lahan pertanian tidak berpindah tangan ke developer atau pengembang,” tegas politisi Hanura ini, Jumat (5/5).

Anggota Fraksi NasDem-Hanura DPRD Jatim itu berharap pemerintah kabupaten memasukan aturan perlindungan lahan pertanian produktif ke dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW). Dengan begitu, lahan pertanian bisa terus dipertahankan, sehingga produksi padi pun tak menyusut.

“Saya berharap masing-masing pemda memasukkan proteksi lahan pertanian produktif ke dalam RTRW,” imbuh anggota Komisi D DPRD Jatim ini.

Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa

Terkait organisasi , Bambang mengaku pihaknya sedang berbenah dan menata organisasi hingga ke bawah. Hari Minggu (7/5) mendatang, akan dilaksanakan pelantikan pengurus Jatim di bawah kepemimpinan Ahmad Nawardi. Ketua Umum Jenderal TNI (pur) Moeldoko dan Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Osma Sapta Odang (Oso) dipastikan hadir.

“Mensos, Bu Khofifah dan Gubernur Jatim, Pakde Karwo juga akan hadir dalam pelantikan nanti,” beber Bambang, yang juga panitia pelaksana pelantikan tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO