Tafsir Al-Nahl 113-114: Kritik untuk Suluk Maleman di TV9

Tafsir Al-Nahl 113-114: Kritik untuk Suluk Maleman di TV9

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

Walaqad jaa-ahum rasuulun minhum fakadzdzabuuhu fa-akhadzahumu al’adzaabu wahum zhaalimuuna (113). Fakuluu mimmaa razaqakumu allaahu halaalan thayyiban wausykuruu ni’mata allaahi in kuntum iyyaahu ta’buduuna (114).

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Unggahan ayat studi ini berfokus pada eksistensi Rasul yang telah memberi peringatan, meskipun mereka tidak menggubris. Pesannya, antara lain: Pertama, agar kita segera berhenti dari kemaksiatan sebelum Tuhan mengazab dengan cara-Nya sendiri. Kedua, agar ada Rasul yang terus-menerus membimbing, dan ketiga, ada wakil-wakil Rasul di setiap komunitas, setiap zaman sebagai juru nasihat.

Acara keagamaan, dialog, pengajian sebagaimana disiarkan melalui televisi termasuk menunaikan amanat risalah. Sangat bermanfaat dan menambah wawasan, baik keilmuan maupun pengetahuan. Namun ketika menonton tayangan Suluk Maleman yang disiarkan TV9 ada hal yang kurang berkenan di hati para pendidik dan orang tua pemerhati pendidikan. Bukan soal materinya, melainkan ulah sebagian kiainya, pembicaranya, petinggi yang duduk di panggung kehormatan. Mereka merokok secara terang-terangan. Sungguh contoh yang buruk dan perilaku yang tidak mendidik.

TV9 tidak mengedit itu sehingga terlihat jelas mulut mereka menyedot rokok dan kepulan asap keluar mencemari. Rupanya banyak hal semacam ini (non edit) yang menurut Penulis terjadi di TV9. Salah satunya, penyampaian makna gandul dan ulasan materi pada pengajian kitab "Safinatun Najah" asuhan seorang "Ning", sampai hari ini masih dijumpai kesalahan yang tak pantas bagi sekelas qari' kitab di televisi. Dari bukti ini, apa iya TV9 tidak disiplin soal editing?

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Ketahuilah, dunia penyiaran punya aturan dan etika, termasuk tidak boleh ada iklan rokok terang-terangan. Jika sebuah tayangan berita, film, sinetron, di mana di dalamnya ada adegan merokok, maka harus ditutup atau diburamkan. Semua stasiun televisi di negeri ini, apalagi di Eropa, di Amerika, bahkan di seluruh dunia mematuhi itu, kecuali TV9.

Terkait merokok di acara Suluk Maleman, kami tidak bicara hukum halal atau haramnya merokok, karena sudah pasti mereka akan mencak-mencak. Sekadar menunaikan amanah al-Qur'an , mohon baca terjemahan ayat kaji ini (114) secara jernih, lepas dan obyektif. Pembaca akan bisa memetik hikmah muta'aliah, bahwa Allah SWT menyuruh kita mengonsumsi yang halal dan bagus, Halalan thayyiba. Tinggal dipikir, apakah rokok itu thayyib atau tidak? Buang nafsu anda dan biarkan nurani anda berbicara.

Banyak ilmu agama dan pengetahuan bisa diambil dari TV9 yang notabenenya dipandegani para kiai nahdliyin. Ada kajian kitab kuning, fikih, tasawwuf, akidah, budaya, kiswah, hujjah ahlis sunnah wal jama'ah yang khas, bermanfaat dan membanggakan. Satu-satunya televisi di dunia yang menyajikan menu demikian. Barakallah untuk TV9.

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO