Santri Madrasatul Quran Tebuireng Juarai MHQ Tingkat Asia Pasifik

Santri Madrasatul Quran Tebuireng Juarai MHQ Tingkat Asia Pasifik

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng menjuarai Musabaqah Hifzil Quran wal Hadits Tingkat Asia dan Pasifik. Lomba hafalan Al-Quran dan hadits yang digelar oleh Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud tersebut tahun ini kembali digelar di Jakarta, dan telah memasuki tahun ke delapan.

Kabar tentang kemenangan santri bernama Nur Hasan Fadhil tersebut diungkapkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng KH. Abdul Hadi Yusuf.

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

"Kami bersyukur karena ini adalah tahun kedua santri MQ berhasil menyabet gelar juara di ajang bergengsi untuk kategori hafalan 20 juz," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Didik itu, Rabu (10/5/2017).

Tahun 2016, lanjut Gus Didik, santri MQ bernama Sholahuddin Al-Ayyubi bahkan berhasil meraih Juara 1 kategori 30 juz dalam perlombaan bergengsi tersebut. "Selain mondok di MQ, kebetulan dia memang warga asli Dusun Tebuireng, dan telah mengikuti prosesi wisuda qiraah sab'ah (tujuh macam cara membaca Al-Quran) pada 2015," imbuh alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.

Tahun lalu, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Timur mengirimkan tiga orang peserta kategori 30 juz untuk seleksi di tingkat nasional. "Namun, saat memasuki lomba di tingkat ASEAN dan Pasifik, hanya tinggal Sholahuddin. Alhamdulillah, akhirnya dia berhasil meraih Juara 1," tutur salah satu putra pendiri MQ ini.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

Berbeda dengan Sholahuddin, Nur Hasan Fadhil adalah santri angkatan 2009 di Madrasatul Quran dan telah mengikuti wisuda tahfidh pada 2013 lalu. Atas prestasi tersebut, putra dari Rusydi Mizan tersebut langsung mendapatkan undangan dari Kerajaan Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. "Selain itu, dia juga mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 4.000 dolar Amerika," imbuh Gus Didik.

Sebelumnya, saat menyampaikan laporan pelaksanaan musabaqah di Istana Negara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kepercayaan, kehormatan dan lambang persahabatan yang tidak ternilai bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu

"Untuk tahun ini, jumlah peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadis tingkat Asia Pasifik sebanyak 96 orang. Terdiri atas 83 orang peserta hafalan Al-Quran dan 13 orang peserta hafalan hadis, serta 16 orang official yang datang dari 17 negara," ujar Lukman dalam upacara penutupan musabaqah yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

Pelaksanaan final musabaqah dilangsungkan di Masjid Istiqlal Jakarta selama dua hari, pada 2-3 Mei 2017. Menurut Menteri Agama, dia bersyukur karena jumlah peserta kegiatan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tampak hadir dalam acara tersebut, antara lain Menko PMK Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selain itu, hadir juga Pangeran Khalid bin Abdul Aziz, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta, duta besar negara-negara sahabat, dan para peserta musabaqah. (*)

Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO