HAMPIR KENA TIPU. Seorang pejabat menuturkan kisahnya hampir kena tipu melalui SMS. foto : syuhud/bangsaonline
GRESIK (bangsaonline) - Pelaku penipuan pejabat di lingkup Pemkab Gresik kian merajalela. Jika sebelumnya, dua pejabat eselon III, yakni Kabag Pemerintahan Yusuf Anshori dan Camat Duduksampeyan Hari Syawaludin, sekarang penipu menyisir pejabat eselon II.
Senin (14/7/2014), sedikitnya ada tiga pejabat eselon II dan III yang nyaris jadi korban penipuan lewat SMS (short messages service). Mereka adalah Asisten I Tursilowanto Hariogi, Asisten III Hari Sucipto dan Sekretaris DPU (Dinas Pekerjaan Umum), Ida Halimatus Sa'diyah.
Seperti modus penipuan sebelumnya, seorang laki-laki menelepon para pejabat tersebut dan mengenalkan diri bernama Yudi. Dia mengaku anggota pers yang bertugas di Gresik. Kemudian, Yudi mengaku bahwa temannya anggota pers yang bernama Didik Purwanto (ketua wartawan) sedang sakit tumor di RS Dr Sutomo Surabaya.
Pelaku lalu meminta para korban untuk mentransfer sejumlah uang untuk biaya operasi Didik. Pelaku juga mengirimkan SMS yang berbunyi : "tlng jenengan bantu sak mampunya mas Didik kshn oprasi tumor otak di rs dr soetomo sby. Lwtkan no rek mas Didik sdri Pak, biar tau kluarganya. BCA. 0331609748 a/n Didik Purwanto. Tks byk Pak. Smg byk rejekinya. Amin. Slm dr rekan2 pers.bls. (Tolong Anda bantu semampunya Mas Didik. Kasihan operasi tumor otak di RS Dr Soetomo Surabaya. Lewatkan nomer rekening Mas Didik sendiri pak, biar tahu keluarganya. BCA. 0331609748 a/n Didik Purwanto. Terimakasih banyak Pak, semoga banyak rejekinya. Amin. Salam dari rekan-rekan pers. Balas)
Asisten I Tursilowanto Hariogi mengaku sempat dimaki-maki dan dikata-katai kotor oleh pelaku, karena tidak kunjung kirim ke rekening yang telah ditentukan. "Saya sudah bilang ke pelaku, kalau saya sedang ada rapat. Eh malah saya dimaki-maki dan dikatai kotor," kata Tursilo.
Karena penasaran, Tursilowanto sempat menelepon pelaku untuk mengajak ketemu dan ingin memberikan sejumlah uang. “Saya telepon pelaku untuk ketemu di kantor saja. Tapi, pelaku tidak datang, " ungkap Tursilo.
Tursilowanto meminta kepada para pejabat agar hati-hati. Sebab, pelaku dalam menjalankan aksi kejahatannya sangat profesional. Dia mencatut nama wartawan untuk mendapatkan uang dari para pejabat. “Saya khawatir ada pejabat yang terjebak dengan tipu muslihat pelaku, kemudian mentransfer sejumlah uang," terang dia.
Senada dikatakan Sekretaris DPU Ida Halimatus Sa'diyah. Di juga mengaku mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku bernama Yudi, kemudian meminta sejumlah uang agar ditransfer ke nomor rekening yang dikirim lewat SMS. “Saya sudah instruksikan kepada semua pejabat dan PNS di DPU agar tidak menggubris SMS dari orang gila tersebut," katanya.











